Kabar Kota Bima

Warga Melayu Krisis Air Bersih, Pemerintah Tutup Mata

759
×

Warga Melayu Krisis Air Bersih, Pemerintah Tutup Mata

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Air bersih merupakan kebutuhan dasar. Jika tidak tercukupi, maka makhluk hidup bisa mati, termasuk manusia. Namun faktanya, di Kota Bima masih saja ada warga yang kesulitan mendapatkan air bersih. Seperti di Lingkungan Kelurahan Melayu Kecamatan Asakota.

Warga Melayu Krisis Air Bersih, Pemerintah Tutup Mata - Kabar Harian Bima
Kondisi Warga RT 09 RW 04 Kelurahan Melayu yang krisis air bersih. Foto: Ist

Seperti diungkapkan Gufran, warga RT 09 RW 04 Kelurahan Melayu, hingga saat ini belum mereka belum memiliki sarana air bersih. Untuk sementara masih urunan agar bisa membeli air bersih.

Warga Melayu Krisis Air Bersih, Pemerintah Tutup Mata - Kabar Harian Bima

“Supaya mendapatkan air bersih, kami patungan masing-masing Rp 90 ribu dalam sepekan,” sebutnya, Kamis 27 Kamis 2023.

Menurut dia, kondisi ini sudah lama. Namun kini saat ini belum ada solusi dari pemerintah. Padahal pemerintah tahu dan beberapa kali disampaikan, namun belum ada upaya konkrit.

“Hanya dilihat saja kondisi ini, pemerintah mulai kelurahan hingga di tingkat yang lebih tinggi hanya tutup mata,” kritiknya.

Sementara itu l, Ketua RT 09 RW 04 Eko mengungkapkan hal yang sama, bahwa masih belum tersedianya sarana air bersih telah dilaporkan pada Pemerintah Kelurahan Melayu dan anggota Dewan Dapil Kecamatan Asakota. Tapi sampai saat ini belum ada respon dan tindak lanjut.

“Pernah saya laporkan pada Lurah Melayu, dia waktu itu hanya menjawab akan segera melaporkan pada instansi terkait, tapi sampai saat ini belum ada tindaklanjut. Demikian juga wakil rakyat yang dihubungi, tidak jelas,” pungkasnya.

Eko menceritakan, meskipun warganya masih mengandalkan membeli air, namun tidak bisa dipungkiri juga masih ada masyarakat yang berhati dermawan yang mau menyumbangkan sarana air bersih untuk warga.

“Bantuan donatur ini kan hanya sementara. Tapi yang pasti kondisi warga yang masih membeli air tetap berlangsung sampai saat ini,” terangnya.

Di tempat berbeda, Lurah Melayu Abdul Haris yang dikonfirmasi via seluler beberapa kali tidak mau menjawab, bahkan selalu dimatikan. Kemudian via WhatsApp juga tidak memberikan jawaban.

Kemudian Anggota DPRD Dapil Asakota Syamsudin juga dikonfirmasi menjawab singkat bahwa pekan kemarin sudah dikonfirmasi via seluler ke DLH dan Dinas Sosial. Tapi belum ada tindak lanjut.

*Kahaba-04