Kota Bima, Kahaba.- Air bersih merupakan kebutuhan vital untuk semua makhluk tuhan yang ada di bumi. Jika air sudah mulai krisis, maka kehidupan pasti mulai terganggu. Demikian yang saat ini yang mulai dialami oleh warga Kelurahan Nungga. Terutama di RT 02, 03, 04 dan RT 05.
Miris, padahal Kelurahan Nungga merupakan pusat mata air. Namun kenyataanya masyarakat di sana beberapa pekan terakhir sangat kesulitan mendapatkan air bersih. 400 lebih warga setempat pun tidak dapat jatah air dari pipa Sistem penyediaan Air Minum (SPAM) Nungga yang dibangun sejak dulu.
“Kami sangat kesulitan mendapatkan air bersih untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,” ujar M Tayeb saat menghadiri kegiatan Reses anggota DPRD Kota Bima Dapil 3 di lapangan voli Kelurahan Nungga, Rabu (16/10).
Jika ini terus dibiarkan kata dia, maka keberlangsungan hidup warga akan terganggu. Apalagi saat ini kemarau panjang melanda Kota Bima. Kekeringan dan kekurangan air bersih tidak saja melanda di wilayah barat Kota Bima, tapi juga berdampak di sejumlah Kelurahan yang ada di timur.
“Mohon pak dewan diperhatikan aspirasi ini. Kami tidak ingin hidup dengan kondisi kekurangan air,” keluhnya.
Sementara itu, Ketua LPM Kelurahan Nungga Ramadhan menyampaikan, warga Kelurahan Nungga juga sangat kesulitan mengakses jaringan seluler dan jaringan internet. Apalagi di Lingkungan Toloweri dan Kuta, sangat susah jika ingin menelpon keluarga dan kerabat untuk menyampaikan informasi penting.
“Kami sangat butuh jaringan telepon untuk kelancaran komunikasi dengan keluarga yang jauh dan komunikasi penting lainnya. Kami minta tolong untuk dibangunkan tower,” pintanya.
Selain meminta dibangunkan tower, Ramadhan juga menyampaikan beberapa masalah pekerjaan proyek yang masuk di Kelurahan Nungga. Dirinya menilai bahwa ada proyek siluman yang dikerjakan, karena saat berkoordinasi dengan pihak kelurahan, justru menjawab tidak tahu adanya proyek drainase dan proyek lainnya yang berada di kelurahan setempat.
“Saya juga heran dengan adanya proyek yang tidak diketahui oleh kepala kelurahan,” ungkapnya
Warga lain asal Kelurahan Dodu H Mansur mengeluh terjadinya kekeringan di 2 hektar tanah areal persawahan. Pihaknya sangat membutuhkan bantuan bor dalam untuk mendapatkan air demi kelancaran proses pertanian.
Di tempat yang sama, anggota DPRD Kota Bima Komisi III H Armansyah menyampaikan, Kota Bima merupakan salah satu daerah di Indonesia yang bercuaca panas hingga mencapai 30 derajat celcius. Kesulitan air bersih dirasakan hampir semua di wilayah di Kota Bima. Pemerintah pun akan memprioritaskan penyaluran air bersih untuk warga dengan berbagai upaya. Semuanya akan mulai ditata dan itu menjadi jaminan pemerintah.
Kemudian menjawab soal proyek siluman, Armansyah menegaskan tidak ada proyek siluman yang diturunkan di Kelurahan Nungga. Semua pekerjaan yang ada, jelas adanya. Kepala Kelurahan Nungga juga tidak boleh mengatakan tidak tahu tentang adanya proyek yang ada di wilayahnya. Karena lurah harus hadir dalam kegiatan reses seperti ini. Agar setiap persoalan yang ada di Nungga, bisa disampaikan dan diberikan penjelasan.
“Lurah harusnya hadir di sini, biar tidak terjadi miskomunikasi. Apalagi tidak mengetahui adanya pekerjaan, itukan mustahil,” sorotnya.
Anggota DPRD Kota Bima yang lain Nazamuddin berjanji akan segera memanggil Lurah Nungga untuk hadir di Kantor DPRD, untuk mengelarifikasi terkait semua persoalan yang ada. Agar bisa diurai dan diselesaikan untuk kemashalatan warga. Untuk masalah tanah sawah 2 hektar yang kekeringan tersebut, dirinya berjanji dan memastikan di tahun 2019 di area tersebut akan dilaksanakan bor dalam.
“Kami akan memanggil lurah besok untuk datang ke Kantor DPRD. Saya juga akan pastikan di areal sawah yang kering tersebut akan dilakukan bor dalam tahun 2019 nanti” janjinya.
*Kahaba-05