Kabar Bima

6 Tenaga Sukarela RSUD Bima Diduga Masuk Dengan Uang Pelicin

445
×

6 Tenaga Sukarela RSUD Bima Diduga Masuk Dengan Uang Pelicin

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Bima, Kahaba.- Tenaga sukarela titipan di RSUD Bima kembali menjadi sorotan. Kali ini justeru lebih banyak, jumlahnya ada sekitar enam orang yang bekerja dibagian farmasi. Diduga tenaga sukarela titipan oknum pejabat itu masuk dengan uang pelicin, masing – masing belasan juta. (Diduga, RSUD Bima Terima Sukarela Titipan Pejabat)

RSUD Bima. Foto: Bin
RSUD Bima. Foto: Bin

Pegawai setempat, D mengatakan, penerimaan tenaga sukarela tersebut tanpa melalui tahapan dan mekanisme. Enam orang itu masuk karena titipan oknum pejabat di Kabupaten Bima, menggunakan uang sekitar Rp 15 juta.

“Kuat dugaan kami Direktur Utama RSUD Bima meloloskan enam tenaga apoteker tanpa prosedur. Dari enam orang itu, dua diantaranya berinisial NH dan IN,” sebutnya.

Keberadaan enam tenaga sukarela itu juga dituding tanpa melalui pertimbangan analisis kebutuhan pegawai setempat. Pasalnya, bila dilihat jumlah pegawai sukarela di RSUD Bima sudah menumpuk. Terutama di Bagian Farmasi dan Apotik.

“Tentu ini menimbulkan tanda tanya. Apalagi, tenaga Farmasi dan Apoteker itu banyak di Puskesmas dan Dinas. Bila memang dibutuhkan tinggal ditarik saja ke RSUD Bima tanpa harus terima baru lagi,” terangnya.

Sementara itu, Dirut RSUD Bima H. Ihsan saat dikonfirmasi meminta sumber yang memberikan informasi kepada media untuk memberikan bukti.

“Jangan menyebarkan isu yang tidak benar, tanpa dasar bukti yang kuat. Bila benar ada bukti tunjukan, jangan menyebarkan informasi yang sesat,” tegasnya.

Pria yang bergelar Dokter Gigi itu menjelaskan, penerimaan enam tenaga sukarela bagian farmasi tersebut telah melalui aturan. Karena sebelum diterima bekerja, enam pegawai itu telah mengajukan lamaran.

“Saat ini tenaga farmasi hanya berjumlah tujuh orang. Karena setiap hari pasien terus bertambah, kami membutuhkan pegawai farmasi baru,” tuturnya.

Penerimaan enam pegawai baru tersebut, sambungnya, telah dikonsultasi dan berkoordinasi dengan Kepala Daerah. Hasilnya pun disetujui, karena mengingat pentingnya pelayanan maksimal di RSUD .

“Terkait adanya titipan oknun pejabat dan uang pelicin, saya membantah. Karena sampai saat ini belum pernah mengenal enam pegawai tersebut secara dekat,” tambahnya.

*Eric