Kabupaten Bima, Kahaba.- Anggota DPRD Kabupaten Bima asal Daerah Pemilihan Donggo dan Soromandi, Drs. M. Guntur menanggapi kasus ‘main hakim sendiri’ yang dilakukan oknum warga terhadap Alm. H. Pasa, Jum’at pagi, 2 Agustus2013 lalu.
Menurutnya, tindakan masyarakat membakar sesama manusia dalam konteks kasus santet di Desa Wadukopa Kecamatan Soromandi yang belum jelas juntrungan hukumnya harus diproses sebagaimana hukum yang berlaku di negeri ini.
“Apapun bentuk kejahatan seseorang apalagi belum jelas status hukumnya, tindakan main hakim sendiri tentu bertentangan dengan falsafah bangsa kita yang menjunjung hukum sebagai panglima,” ujarnya pada pewarta Kahaba di Dusun Manggekompo Desa Kala Kecamatan Donggo, Minggu sore (4/8/2013).
Terkait beredarnya rekaman (Alm.Rita) yang mengarah pada pelaku santet, jelas Guntur, hal itu tidak bisa dijadikan alasan atau alat pembenaran terhadap tindakan main hakim sendiri. “Untuk itu, biarlah hukum tetap berjalan dalam kasus ini. Agar ada pembelajaran bagi kita semua di kemudian hari,” tegasnya.
Ia menambahkan, kejadian ini sungguh menciderai nama baik Donggo dan Soromandi yang selama ini dikenal sebagai masyarakat yang sabar dan damai. “Kebetulan kejadian ini masih dalam momentum Ramadhan, sudah sepatutnya kita semua mengevaluasi diri dan lebih menyerahkan segala persoalan hidup berdasarkan keyakinan kita terhadap Allah SWT. Karena memang, apapun sebab kematian seseorang itu semua adalah takdir Yang Maha Kuasa,” imbuh Putra Asli Donggo itu.
Ia pun berharap agar semua pihak dapat saling membuka ruang komunikasi jika terjadi persoalan di tengah-tenga masarakat, agar tidak berujung pada konflik fisik yang tak ada ujungnya.
Wakil rakyat yang saat itu sedang bersama warga mendiskusikan pembangunan di daerah kelahirannya itu menghimbau, agar dalam penanganan hukum yang akan berjalan dalam kasus ‘Santet dan Pembakaran H. Pasa’ tidak melahirkan konflik baru yang semakin memperburuk citra Donggo di mata publik. “Kita berikan kepercayaan pihak aparat untuk bekerja dalam kasus ini,” terang Guntur. [BM]