Kota Bima, Kahaba.- Pihak medis RSUD Bima memastikan satu korban tewas berinisial A saat bentrokan warga, Rabu (24/12) siang terkena panah. Hal itu menepis informasi dan isu yang beredar di masyarakat bahwa korban tertembak peluru Aparat Kepolisian. (Baca. Bentrok Dara-Tanjung Pecah, Satu Orang Tewas)
“Korban terkena panah hingga tembus usus, bukan terkena tembakan. Saat sampai di rumah sakit korban sudah tidak bernyawa karena pendarahan keras,” jelas Kabag Humas RSUD Bima, dr. H. Sucipto.
Diakuinya, saat tiba di rumah sakit korban langsung ditangani tim medis Unit Gawat Darurat (UGD). Namun nyawa korban tidak tertolong karena luka parah akibat terkena panah pada bagian perut.
“Tim medis sudah melakukan operasi mencabut anak panah yang tertancap. Tapi saat ini korban masih dalam proses identifikasi,” akunya Rabu siang di RSUD Bima.
Hingga berita ini ditulis, informasi terakhir jumlah korban sudah mencapai sekitar 28 orang . Korban bertambah satu persatu dibawa menggunakan ambulance dan dibawa langsung Aparat Kepolisian berpakaian preman. (Baca. Bentrok Warga, Tiga Brimob dan Kanit Narkoba Terluka)
Akibat banyaknya jumlah korban, kondisi rumah sakit terutama di bagian UGD saat ini disesaki pasien. Belum lagi pihak keluarga dan warga yang ingin melihat membuat rumah sakit membludak.
*Erde