Kabar Bima

PRD: Kesejahteraan Marmer Hanya Omong Kosong

460
×

PRD: Kesejahteraan Marmer Hanya Omong Kosong

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Tambang marmer yang tidak memiliki hasil dan dampak kesejahteraan seperti yang hebohkan oleh Pemerintah Kota Bima, kini menjadi sorotan semua kalangan. Tidak saja oleh para Wakil Rakyat dan Akademisi, Komite Pimpinan Kota – Partai Rakyat Demokratik (KPK – PRD) Kota Bima juga turut menyorotinya.

Ketua KPK-PRD Kota Bima Saiful
Ketua KPK-PRD Kota Bima Saiful

Menurut Ketua KPK-PRD Kota Bima Saiful, marmer gagal memberikan kesejahteraan untuk daerah dan rakyat, disebabkan Perusahaan yang tidak serius dan juga Pemerintah yang tidak sungguh – sungguh memberikan sikap tegas terhadap perusahaan. Karena sejak awal, kedatangan Marmer di Kota Bima, penuh tanda tanya.

“Tambang Marmer ada di Kota Bima menjadi sorotan semua orang, sebab prosesnya banyak yang dinilai aneh. Uang keseriusan dari perusahaan yang hingga saat ini tidak ada, dan praktek Maladministrasi serta prosesnya sering melangkahi ketentuan pertambangan,” sorotnya.

Tidak hanya itu, kata dia, pernyataan Pemerintah Kota Bima yang mengaku bahwa hasil produksi Marmer Oi Fo’o yang tidak sesuai kebutuhan pasar ekspor menjadi tanda tanya besar. Jika hasil penggalian tidak sesuai yang diharapkan, berarti hasil penelitian yang menyimpulkan ada marmer kualitas tinggi di Kelurahan Oi Fo’o hanya akal – akalan semata.

“Penelitian marmer saat itu hasilnya kualitas tinggi dan akan dipasok ke pasar ekspor, ko’ setelah digali dan dikerjakan malah hasilnya tidak sesuai kebutuhan pasar ekspor. Ini kan omong kosong semata,” sorotnya.

Sambung pria yang biasa di sapa Chapunk itu, marmer menjadi upaya dan program besar Pemerintah yang gagal dan justeru merugikan rakyat. Khususnya rakyat disekitar lingkar tambang. Karena hingga saat ini, sebagian kebutuhan rakyat yang direlokasi juga tak kunjung di penuhi.

Belum lagi janji – janji Pemerintah yang mengaku tambang marmer nanti akan menyerap ribuan tenaga kerja dari Kota Bima, terutama di wilayah sekitar tambang. Namun kenyataan sekarang, jauh panggan dari api, marmer telah masuk dan memproduksi, hasilnya tidak ada, niat mempekerjakan warga yang pengangguran di Kota Bima, hanya isapan jempol belaka.

“Kita lihat sekarang hasilnya, apa yang berarti untuk daerah dan rakyat. Semua dirugikan dengan janji – janji dan omong kosong,” sesalnya.

Untuk itu, dalam waktu dekat, pihaknya akan menggelar aksi besar – besaran. Dengan lebih awal melakukan investigasi di Kelurahan Oi Fo’o dan melakukan konsolidasi. Guna mendorong kejelasan masalah tambang marmer tersebut.

Jika memang tidak ada keuntungannya untuk daerah dan rakyat seperti hajatan awal, maka secepatnya Pemerintah Kota Bima mengambil sikap. Kemudian, apabila berdasarkan aturan tambang marmer tersebut tidak bisa dilanjutkan, maka Pemerintah Kota Bima harus memberikan solusi konkrit.

“Tapi harus ingat, solusi perbaikan lahan yang sudah dirusak pertambangan marmer, tidak boleh menggunakan anggaran Pemerintah. Apabila itu terjadi, maka kami akan menggelar aksi protes besar – besaran,” ancamnya.

*Deno