Kota Bima, Kahaba.- H. Sutarman H. Masrun terus memperluas wilayah kunjungan silahturahim dan perkenalan dirinya menjadi Bakal Calon Walikota Bima periode Tahun 2018 mendatang. Pada Minggu (29/5) pagi, pengusaha tambang di Bengkulu dan Barito Tengah menyambangi warga Kelurahan Rabangodu Utara dan menyampaikan pemikiran dan ide-ide segarnya untuk kemajuan tanah kelahiran.
Di tiap kesempatan, Sutarman sering membahas persoalan generasi daerah yang seolah kehilangan arah hidup. Karena minimnya lapangan kerja, acapkali ruang kreatifitas disalurkan pada hal – hal yang tidak baik. Tindak kriminal pun menjadi pilihan untuk menyalurkan semangat muda yang begitu besar.
Menurut dia, masalah yang memantik generasi terjerumus pada hal-hal yang tidak diinginkan, dikupasnya dalam cara pandang yang berbeda. Masalahnya, generasi muda bukan tidak memiliki kreatifitas, tapi tidak adanya kesungguhan Pemerintah menindaklanjuti kemampuan generasi dalam berwirausaha.
“Di beberapa tempat saya sering diajak anak muda untuk melihat haril karya seni mereka. Seperti miniatur Kapal Pinisi dan, miniatur tokoh bangsa dan sejumlah bentuk karya lainnya. Anak-anak muda itu bertanya, dimana kira – kira pasar untuk menjual karya tersebut,” ujarnya.
Pertanyaan tersebut bukan pertanya pertama yang disampaikan generasi muda soal Pasar untuk menjual produk usaha terhadapnya, tapi sudah yang kesekian kalinya. Pasar menjadi persoalan yang tidak mampu dicarikan jalan keluarnya, untuk menghargai hasil keringat generasi muda.
“Makanya saya bilang, Pemerintah belum serius mengintervensi kebutuhan pasar seperti yang ditanyakan sejumlah pemuda kreatif tersebut. Padahal, jika Pemerintah bisa lebih gigih berusaha, maka kreatifitas anak – anak muda, tidak akan terbuang percuma dan bisa dihargai dengan layak,” katanya.
Sebagai seorang yang sudah puluhan tahun bergelut dalam dunia usaha, dirinya pun telah merancang bisnis di Kota Bima yang akan menggunakan jasa seluruh anak muda di Kota Bima. Bentuknya, perusahaan Air Minum Dalam Kemasan. Usaha yang sudah mulai digerakkan itu akan masuk ke masing – masing Kelurahan dan mengajak anak muda di masing – masing Karang Taruna, untuk menjadi distributor.
Sehingga kedepan, generasi memiliki aktifitas dan mendapat untung dari jerih payahnya sendiri. Usaha itu memiliki prospek cerah kedepan, karena melihat akan kebutuhan air manusia yang semua sudah beralih pada air minum yang diproduksi.
“Jika usaha ini sudah mulai berjalan, kita sudah menyiapkan lapangan kerja yang riil untuk generasi muda. Mereka akan terus diberikan motivasi untuk bisa tumbuh dengan wirausaha, dan menanamkan bahwa menjadi PNS bukan satu-satunya pilihan untuk bisa hidup. Sementara disekitar masih banyak yang harus dilakukan, dan bisa memberikan kehidupan yang lebih layak,” paparnya.
Kemudian menjawab persoalan Pasar yang dibutuhkan generasi untuk menjual hasil usaha, sambungnya, peran itu tentu akan dilakukannya setelah diizinkan oleh Allah SWT menjadi pemimpin di Kota Bima. Sebagai pengusaha, ia telah memiliki jaringan Pasar yang luas, untuk menampung hasil kreatifitas anak negeri, dan menjamin keberlangsungan dan keamanan penjualan.
“Saya melihat hasil kreatifitas anak – anak di Bima tidak kalah hebat dari karya mereka yang ada diluar. Hanya saja, Pasar menjadi kendala yang sangat urgen untuk mereka. Jadi, tidak usah ragu dengan pemaparan saya soal Pasar mana yang akan melirik hasil usaha tersebut,” ucapnya.
Pada kesempatan tersebut, pria yang bergelar Magister Manajemen itu juga membahas persoalan Koperasi yang sudah didirikannya dan tengah berjalan dengan sehat. Koperasi tersebut menjadi pilar untuk menyelesaikan persoalan ekonomi kerakyatan. Termasuk bagi pengusaha muda yang kesulitan dengan modal usaha.
Koperasi tersebut akan menjadi pilihan dan solusi terhadap masalah ekonomi yang membelit rakyat, dan tidak lagi bergantung pada rentenir resmi dan rentenir tidak resmi. Sebab, jika terus menganggap rentenir tersebut sebagai solusi, maka persoalan hidup tidak akan berkembang dengan baik.
Di tempat yang sama tokoh masyarakat setempat, H. A. Rahim M. Saleh mengaku bangga dengan kehadiran H. Sutarman. Ia seolah mendapat pencerahan terhadap masalah dasar yang terus merasuk warga di Kota Bima, terutama di Kelurahan Rabangodu Utara.
Menurut dia, padahal di Kota Bima sudah beberapa kali berganti kepemimpinan, namun perubahan yang berarti, masih jauh dari harapan. Saat ini, meski ada perubahan wajah pembangunan, namun Pemerintah belum maksimal masuk dan menawarkan solusi terhadap persoalan mendasar, baik itu untuk urusan generasi muda maupun maslaah ekonomi.
“Jadi tolong lah nanti Pak H. Sutarman, jika nanti anda diizinkan oleh Allah SWT menjadi Walikota Bima, tolong realisasikan apa yang sudah disampaikan itu. Tidak hanya pada satu aspek, atau pembangunan infrastruktur, tapi juga semua aspek kehidupan, agar ada perubahan yang berarti untuk warga Kota Bima,” tuturnya.
*Bin