Kota Bima, Kahaba.- Menyikapi maraknya isu, informasi dan berita melalui media sosial, terutama pernyataan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang berdampak luas dan menimbulkan kontroversi di seluruh kalangan, termasuk di wilayah NTB, memicu masyarakat melakukan aksi di Jakarta maupun di wilayah NTB, 4 Nopember 2016.
Menindakalanjuti itu, maka Komunitas Masyarakat Muslim (KMM) NTB melalui siaran persnya menghimbau dan menyerukan kepada seluruh masyarakat NTB agar, masyarakat lebih teliti secara seksama dalam menilai dan menyikapi setiap informasi yang beredar melalui Media Sosial maupun media internet untuk tidak mudah terpengaruh dengan isu-isu yang belum diketahui kebenarannya.
“Kami juga mengajak seluruh masyarakat NTB untuk bersama-sama menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di wilayah NTB, tanpa terpengaruh dengan berbagai isu, humor, informasi dan berita-berita yang sifatnya dapat mengganggu keharmonisan berbangsa dan bernegara,” ujar H. Aminullah, Ketua KMM NTB.
Pihaknya juga menghimbau seluruh masyarakat NTB untuk dapat meningkatkan kepedulian sesama anak bangsa untuk menjaga soliditas dalam membangun tatanan dan relasi kebangsaan yang aman, damai, adil dan makmur.
Mendukung langkah-langkah dan peran para ulama, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan seluruh elemen mahasiswa untuk ikut berpartisipasi dalam memberikan edukasi kepada masyarakat maupun ikut meredam situasi, agar tidak ikut-ikutan melakukan aksi-aksi unjuk rasa pada 4 Nopember 2016 serta tidak ikut memperkeruh suasana melalui tindakan provokasi dan hasutan.
Mendukung langkah aparat kepolisian dalam melakukan tindakan dan langkah sesuai prosedur hukum dan perundangan yang berlaku dalam upaya memberikan perlindungan kepada seluruh masyarakat dan warga Negara Indonesia, khususnya di wilayah NTB, serta menindak tegas setiap individu atau kelompok yang menimbulkan kegaduhan dan anarki di tengah masyarakat
“Kami juga meminta agar masyarakat mendukung dan mendorong seluruh Kepala Daerah baik di tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota untuk ikut bersama-sama mengintensifkan silaturrahmi baik antar maupun lintas tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan tokoh agama guna mengajak masyarakat agar tidak terpengaruh ataupun ikut-ikutan melakukan aksi-aksi unjuk rasa yang dapat menimbulkan kegaduhan maupun anarkis di tengah masyarakat,” katanya.
*Bin