Kota Bima, Kahaba.- Puluhan orang warga Kelurahan Dara kembali mendatangi laut Amahami, Rabu (23/11). Warga terlihat kesal karena penimbunan untuk pembukaan jalan baru tersebut masih terus dikerjakan. Melampiaskan kekesalan, warga mengusir agar segera menghentikan aktifitas.
Ketua RT 04 Kelurahan Dara Muhammad mengatakan, warga kemarin sudah meminta pada DPRD Kota Bima agar aktifitas penimbunan dihentikan sementara waktu. Karena pantai yang ditimbun oleh pemerintah mencakup beberapa hektar tanah milik warga yang sudah memiliki sertifikat.
“Karena permintaan kami tidak ditanggapi. Kami menghentikan pekerjaan ini. Karena semua warga Dara tetap menolak aktifitas penimbunan ini selama – lamanya,” ujar Muhammad.
Menurut Muhammad, dasar penolakan warga jelas, karena aktifitas penimbunan itu sama halnya melegalkan adanya sebagian oknum warga yang menguasai secara pribadi laut tersebut. Sementara warga Dara tidak diperkenankan untuk menguasai tanah yang sudah puluhan tahun dikelola.
“Ini bentuk diskriminasi yang tidak boleh dibiarkan. Kalau orang lain bisa menguasai laut ini, kenapa warga Dara tidak bisa,” sorotnya.
Pantauan Kahaba.net, saat warga menghentikan dan mengusir alat berat, datang pelaksana proyek Mulyono atau Baba Ngeng. Kedatangan Baba Ngeng ingin memastikan alat beratnya baik baik saja.
Karena khawatir alat berat dirusak warga, Baba Ngeng kemudian memanggil polisi untuk memediasi aksi penolakan warga tersebut. Oleh Kapolsek Rasanae Barat lalu memanggil warga, Lurah Dara dan Baba Ngeng untuk klarifikasi di kantor Polsek Rasanae Barat.
*Kahaba-05