Kota Bima, Kahaba.- Anggota Fraksi Golkar DPRD Kota Bima Alfian Indrawirawan menunjukan komitmennya menolak anggaran tambahan pembangunan Masjid Terapung Amahami. Terbukti saat pembahasan akhir di Badan Anggaran (Banggar), anggaran tersebut lolos dan alfian memilih untuk keluar dan tidak melanjutkan pembahasan. (Baca. Dewan Tolak Penambahan Anggaran Masjid Terapung Sebesar Rp 2,8 Miliar)
Alfian saat dimintai tanggapan menjelaskan, dirinya walk out karena merujuk pada pemandangan umum Fraksi Golkar dan laporan Komisi I yang secara teknis membidangi pembangunan itu, bahwa anggaran Fraksi Golkar tetap konsisten menolak angka Rp 2,8 miliar tersebut.
“Sikap Fraksi Golkar jelas, dan itu saya tunjukan pada pembahasan di Banggar. Fraksi kami tetap menolak, karena anggaran itu belum penting dialokasikan,” jelasnya, Rabu (20/9).
Alfian mengaku, sebelum memilih untuk keluar pada saat pembahasan di Banggar, dirinya sudah menyampaikan sejumlah alasan. Seperti soal progres penggunaan anggaran sebelumnya yang belum ada perkembangan berarti.
“Kami turun langsung ke lokasi pembangunan Masjid Terapung Amahami bersama Ketua DPRD Kota Bima. Pembangunan tempat ibadah itu belum signifikan. Kenapa meminta lagi penambahan anggaran sementara anggaran sebelumnya baru mulai dikerjakan,” sorotnya.
Namun sambung Alfian, argumentasinya tidak mampu merubah dinamika pembahasan dan sejumlah fraksi lain yang sebelumnnya juga menolak berubah sikap. Anggaran tersebut pun akhirnya lolos pada APBD Perubahan tahun 2017.
“Tapi kami ingin menunjukan kepada rakyat. Sejak awal saya melalui Fraksi Golkar sudah menolak. Di Banggar pun kita konsisten menolak. Kini, silahkan rakyat memberikan penilaian,” tambahnya.
*Kahaba-01