Kota Bima, kahaba. Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bima nampaknya serius menindaklanjuti insiden pengerusakan, pembakaran dan penganiayaan sejumlah kader nya yang di duga dilakukan oleh preman suruhan Wakil Walikota Bima. Melalui Ketua Umum nya, organisasi berbasis Islam itu meminta kepada Polisi untuk tidak membangun konspirasi dalam penanganan kasus tersebut.
Dilansir dari Koran Harian Suara Mandiri edisi Kamis (5/4), Ketua Umum HMI Cabang Bima, Mansyur, S.Sos meminta kepada polisi untuk serius mengungkap pelaku pembakaran dan menangkapnya. Karena, kasus itu telah merobohkan wibawa serta citra organisasi besar selevel HMI. “Polisi hendaknya tidak membangun konspirasi dengan Pemerintah Kota Bima, karena dalam kasus tersebut diduga kuat ada keterlibatan Wakil Walikota Bima,” tegasnya.
Menurutnya, selain kasus tersebut pidana murni, pihaknya juga sudah mengantongi bukti rekaman yang menggambarkan keterlibatan supir Wakil Walikota Bima. Jika polisi telah mengantongi sejumlah bukti dan nama pelaku, diminta secepatnya menangkap pelaku. “Kami punya rekaman. Dan rekaman ini belum kami serahkan kepada pihak kepolisian,” akunya.
Mansyur mengaku, membakar asset sekretariat dan menganiaya kader HMI merupakan pukulan telak bagi para alumni di seantero Nusantara. Organisasi kader yang memiliki massa yang cukup besar, tentu merasa dilecehkan dengan insiden tersebut. “Jika masalah ini tak diselesaikan dalam waktu singkat, kami akan terus mengibarkan bendera HMI di jalan. Apalagi kami sudah mendapatkan mandat dan rekomendasi dari sejumlah alumni,” bebernya [BK]