Kabar Bima

Hingga September, 378 Warga Kota Bima Dapat Dana Bansos

341
×

Hingga September, 378 Warga Kota Bima Dapat Dana Bansos

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Tercatat sejak Januari 2020 hingga September 2020, Dinas Kesehatan Kota Bima telah mengeluarkan rekomendasi pemberian bantuan sosial (Bansos) untuk warga yang sakit sebanyak 378 orang. Jumlah tahun ini diperkirakan meningkat dari satu tahun sebelumnya.

Hingga September, 378 Warga Kota Bima Dapat Dana Bansos - Kabar Harian Bima
Kabid Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Bima Muhammad Iqbal saat diwawancara wartawan. Foto: Bin

Kabid Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Bima Muhammad Iqbal mengungkapkan, untuk Bansos, anggarannya dikeluarkan oleh Bagian Keuangan Pemkot Bima. Pihaknya di Dinas Kesehatan hanya memberikan rekomendasi apakah warga yang sakit tersebut layak atau tidak diberikan bantuan.

“Mulai Januari sampai September 2020, sudah 378 rekomendasi yang kita keluarkan untuk diberikan bantuan dana,” ungkap Iqbal, Senin (12/10).

Diakuinya, mekanisme di Dinas Kesehatan, apabila ada warga yang datang setelah mendapat disposisi dari kepala daerah. Pihaknya memeriksa sejumlah syarat berupa dokumen diagnosa kesehatan, surat keterangan tidak mampu, foto copy KTP dan KK. Kemudian Dikes turun untuk memastikan kondisi pasien tersebut.

“Setelah itu baru dikeluarkan rekomendasi untuk diberikan bantuan, dan dibawa ke bagian keuangan agar bisa segera dicairkan,” jelasnya.

Mengenai nominal bantuan sambung Iqbal, untuk warga yang berobat dalam daerah sekitar Rp 1,5 juta, kemudian di luar daerah kurang lebih Rp 2 juta.

“Tapi yang tahu pasti soal angka itu di Bagian Keuangan,” katanya.

Menurut dia, jumlah rekomendasi yang dikeluarkan pada tahun 2019 hingga Desember sebanyak 383 lembar. Jika melihat jumlah hingga September tahun 2020, maka diperkirakan akan meningkat hingga Desember nanti.

Ia menambahkan, dari sekian banyak warga yang datang mengurus, ada juga yang tidak diberikan rekomendasi. Alasannya, seperti memiliki keluarga yang berada.

“Tahun ini ada sekitar 2 orang yang tidak diberikan rekomendasi, karena orang tuanya seorang ASN,” tambahnya.

*Kahaba-01