Kota Bima, Kahaba.- Terpantau suasana pelayanan di Puskesmas Penanae, Rabu (3/2) terhenti. Pasalnya, para Nakes memilih mogok kerja karena persoalan tunjangan kinerja (Tukin) yang dinilai sangat sedikit dibandingkan dengan OPD lain. (Baca. Nakes Mogok Kerja, Spanduk Terpampang Disejumlah PKM)
Puluhan warga yang hendak berobat pun terpaksa pulang kembali. Terlihat hanya sekitar 4 orang nakes yang stand by di PKM setempat, menunggu warga yang datang untuk diberitahu jika pelayanan untuk sementara ditutup. (Baca. Spanduk Mogok Kerja Nakes, Begini Penjelasan Kepala Dikes)
Kepala Puskesmas Penanae Hj Firtriani mengaku, sudah puluhan warga yang datang ingin berobat, tapi dipulangkan karena memang tidak ada pelayanan.
“Sudah kita beritahu, pelayanan ditutup sementara,” katanya.
Menurut Fitriani, sebagai nakes tentu saja ia merasa tidak adil dengan jumlah Tukin yang hanya 30 persen, sementara OPD lain 100 persen.
“Iya kami berharap ada solusi,” inginya.
Ditanya soal mogok ini, Fitriani menjawab tahu jika para nakes ingin mogok. Tapi dirinya pun sudah melarang, karena menunggu solusi dari sekda dan kepala dinas kesehatan, hanya saja para nakes lain tidak bisa bersabar.
“Sebagai kepala PKM tentu saya sayangkan kenapa ambil langkah ini, karena pelayanan harus terus berjalan. Masih ada satu upaya lagi yakni berusaha menaikan jasa pelayanan pada anggaran kapitasi JKN,” terangnya.
Ia menambahkan, jumlah nakes ASN di Puskesmas Penanae sebanyak 72 orang, sementara nakes honor 80 lebih.
“Yang dapat Tukin itu hanya ASN saja,” tambahnya.
*Kahaba-01