Kota Bima, Kahaba.- Pekerjaan Jembatan Rabasolo berdampak buruk untuk para pelaku usaha di sekitar. Pasalnya, sejak jembatan itu dibongkar usaha warga setempat merugi. Perekonomian di sekitar pun lumpuh. (Baca. Imbas Terbengkalainya Pembangunan Jembatan Rabasalo, Pedagang Merugi)
Molornya pengerjaan jembatan penghubung Kelurahan Penatoi dan Kelurahan Penaraga itu disorot oleh warga. Pasalnya, pekerjaan yang sangat lamban itu berdampak pada kebutuhan ekonomi rakyat. (Baca. Pekerjaan Jembatan Rabasalo Penatoi Terbengkalai)
“Meski proyek jembatan itu anggarannya dari Pemerintah Provinsi NTB. Tetapi dimanfaatkan oleh warga Kota Bima. Maka perlu adanya perhatian serius dari Pemkot Bima dan DPRD,” sorot warga Kota Bima H Armansyah, Selasa kemarin.
Menurut mantan anggota DPRD Kota Bima itu, progress pekerjaan proyek itu benar – benar berjalan di tempat. Memasuki akhir tahun ini, mestinya sudah banyak bagian yang sudah selesai. Tapi saat ini saja, tiang tengah jembatan belum dibongkar.
Jika pekerjaan molor terus seperti ini sambung Armansyah, tentu rakyat akan rugi, terutama masyarakat yang hidup di sekitar jembatan. Karena semakin lama akses jalan tidak dapat dilalui, semakin lama juga rakyat menderita.
“Masalah ini harusnya mendapat perhatian serius dari Pemkot Bima dan DPRD, jangan biarkan rakyat alami kesulitan seperti saat ini,” tegasnya.
Ia pun mendorong DPRD Kota Bima meninjau lokasi proyek itu, sehingga bisa dikoordinasikan bersama pemerintah daerah dan provinsi.
“Ini yang terlihat ekskutif dan legislatif seperti tidak memiliki kepedulian,” kritiknya.
Hal lain yang tak lepas dari sorotan Armansyah, kondisi ini memburuk arus lalu lintas. Kondisi jalan di Kelurahan Penatoi begitu padat. Pun terpaksa juga jalur disebagian Soekarno – hatta dialihkan kembali menjadi dua jalur. (Baca. Jembatan Rabasalo Dibangun, Dishub Rekayasa Lalu lintas)
*Kahaba-01