Kabar Kota Bima

Wawali Bima Lepas Ribuan Ikan Nila di Anak Sungai Dam Salo

1714
×

Wawali Bima Lepas Ribuan Ikan Nila di Anak Sungai Dam Salo

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Anak Sungai Dam Salo Kelurahan Penatoi kini berubah fungsi. Jika sebelumnya hanya dijadikan tempat membuang sampah, kini berubah jadi tempat budidaya air tawar dengan panjang sekitar 1 kilometer. (Baca. Budidaya Ikan di Anak Sungai Dam Salo, Prospek Mesin Cuan Segera Berputar)

Wawali Bima Lepas Ribuan Ikan Nila di Anak Sungai Dam Salo - Kabar Harian Bima
Wawali Bima Feri Sofiyan saat hadir menebar bibit Ikan Nila di Anak Sungai Dam Salo. Foto: Ist

Wakil Walikota (Wawali) Bima Feri Sofiyan didampingi Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Bima H Sarafuddin hadir di lokasi budidaya tersebut, Senin (9/5) dan melepas 8.000 ekor bibit Ikan Nila. Terlihat hadir juga Ketua DPD Partai Gelora Kota Bima Dedi Mawardi dengan menyumbangkan pakan untuk kolaborasi dengan warga setempat.

Feri Sofiyan mengapresiasi langkah besar yang dilakukan warga Kelurahan Penatoi. Dirinya memuji semangat warga setempat yang telah merubah fungsi aliran Anak Sungai Dam Salo tersebut sehingga prospeknya bernilai ekonomis. (Baca. H Sutarman Bantu Pakan Budidaya Ikan Air Tawar Pemuda Penatoi)

“Ini luar biasa. Saya sebagai warga asli Penatoi sangat bangga,” katanya.

Orang nomor 2 di Kota Bima itu juga menyampaikan terima kasih kepada Gubernur NTB H Zulkieflimansyah yang telah merespon aksi warga Penatoi dengan menyalurkan ribuan ekor bibit ikan. Bibit bantuan tersebut dari DKP Provinsi.

“Terimakasih banyak pak gubernur,” ucapnya.

Menurut dia, dengan adanya budidaya ikan air tawar ini, Feri berharap menjadi pendekatan yang positif, di tengah stigma radikalisme yang diberikan untuk warga Kelurahan Penatoi. Karena stigma tersebut telah membawa banyak kerugian untuk warga setempat, baik secara psikis maupun materil.

“Pendekatan seperti inilah yang ditunggu-tunggu warga di sini. Semoga bisa menjadi bagian deradikalisasi,” harapnya.

Sementara itu, Darussalam seorang warga Penatoi menambahkan, hingga saat ini sudah ada 30 kolam yang terbentuk di sepanjang anak sungai. Dalam satu kolam dikelola 3 warga.

“Nantinya keuntungan bisa dibagi,” katanya.

Jika ini berhasil sambungnya, maka estimasi cuan yang dihasilkan warga akan mampu mendongkrak perekonomian warga.

*Kahaba-01