Kota Bima, Kahaba.- Pada semester pertama tahun 2022, serapan penggunaan anggaran di APBD Kota Bima Tahun 2022 baru 30 persen lebih. Serapan tahun ini pun dinilai sedikit dari tahun-tahun sebelumnya.
Ketua DPRD Kota Bima Alfian Indrawirawan mengakui, pada semester pertama serapan anggaran baru 30 persen lebih. Padahal mestinya serapan sudah 50-60 persen, sehingga geliat kehidupan masyarakat berjalan.
“Laporan pemerintah pada paripurna memang baru 30 persen lebih serapan anggaran. Lihat saja kondisi saatinu, fisik pekerjaan belum ada yang berjalan,” ungkapnya, Senin (15/8).
Menurut pria yang juga Ketua Partai Golkar Kota Bima itu, 30 persen lebih belanja modal belum diserap sebagai mana mestinya. Seperti contoh untuk pembangunan Masjid Agung yang hingga kini molor, bahkan tender saja belum dilaksanakan.
“Untuk Masjid Agung sudah dianggarkan Rp 10 miliar tahun 2022. Belum ada tanda – tanda dikerjakan,” sentilnya.
Jika belanja modal dikerjakan di sisa waktu tahun 2022 ini, akhirnya nantinya akan berpacu dengan waktu dan akan berdampak pada kualitas pekerjaan.
“Faktor tidak terserap maksimal APBD ini bisa saja karena kemampuan OPD membelanjakan anggaran tersebut,” terangnya.
Kendati demikian, Alfian berharap di sisa semester kedua ini Pemerintah Eksekutif bisa menggenjot serapan dan mencapai 100 persen.
“Jangan sampai nanti ada Silpa lagi,” tegasnya.
*Kahaba-01
