Kota Bima, Kahaba.- Pembongkaran rumah di bantaran Sungai Padolo belum selesai dilaksanakan. Pasalnya, hingga saat ini masih banyak rumah dan ruko yang berjejer di pinggir sungai.
Pemerintah Kota Bima pun saat ini berencana akan bekerja sama dengan Appraisal Mataram, untuk menghitung kerugian pemilik rumah bantaran sungai, sebagai bentuk kompensasi.
Sekretaris Dinas Perkim Kota Bima Faruk Hamzah menjelaskan, sudah masuk anggaran di Dinas Perkim sebanyak Rp 200 juta untuk pembiayaan Appraisal. Hanya saja belum didatangkan dulu Appraisal, sebelum Perkim menuntaskan dulu dokumen UPL.
“Ini dilakukan agar diketahui persis tingkat kerugian masyarakat dari lahan atau bangunan yang diambil dalam radius 5 meter bantaran sungai,” katanya, Kamis 5 Januari 2023.
Menurut Faruk, Wali Kota Bima menginginkan perhitungan hanya pada bagian bangunan. Tapi karena mungkin ada pertimbangan lain, maka masih ada perubahan.
“Namun sampai hari ini belum ada rapat khusus mengenai ini,” terangnya.
Sebelum Appraisal turun diakuinya, ada konsultan individu yang dipercaya untuk melakukan perhitungan tersebut.
“Setelah itu, Appraisal kita turunkan dan bekerja. Rencananya Januari ini tuntas,” ujarnya.
*Kahaba-01
