Kota Bima, Kahaba.- Ryan Kusuma Permadi (RKP) saat reses di Kelurahan Paruga, menampung banyak aspirasi dan keluhan warga bantaran sungai mengenai janji Pemerintah Kota Bima yang tak kunjung ditunaikan.
Wakil rakyat milenial itu mengungkapkan, saat dirinya memulai menyerap aspirasi, masyarakat bantaran sungai langsung mempertanyakan kapan kejelasan diberikan sertifikat untuk rumah relokasi kadole.
Sebab, hingga saat ini janji tinggal janji. Warga bantaran sungai sejak dulu hanya diiming-imingi akan segera diberikan sertifikat, serta dilengkapi dengan fasilitas yang memadai. Seperti halnya yang paling penting yakni sinyal handphone.
“Menurut warga di sana belum ada sinyal. Padahal alat komunikasi itu penting untuk diperhatikan, supaya warga juga menghuni pemukiman tanpa akses telepon,” ungkapnya.
Kata wakil rakyat yang juga Ketua Partai Demokrat Kota Bima itu, warga juga tetap enggan pindah dan menempati rumah relokasi yang disediakan pemerintah tersebut, jika kondisinya rumah juga belum sepenuhnya baik.
Maka dari itu, warga menginginkan ada bentuk keseriusan pemerintah menyediakan hunian yang layak ditempati, berikut dengan akses-akses penting yang sangat dibutuhkan oleh penerima manfaat.
Selain soal itu, aspirasi lain yang disamping warga juga seperti rabat gang, rehab TPQ, pengeboran air di area Kuburan Dara.
“Kalau bor air, Insya Allah langsung dieksekusi untuk. Karena ini juga penting menyangkut kebutuhan prioritas,” tuturnya.
Menjawab sorotan warga bantaran sungai sambung Ryan, mengenai sinyal handphone akan berkoordinasi dengan dinas terkait. Pasalnya menurut info yang ia peroleh, jaringan telekomunikasi sudah dibangun hanya saja belum aktif.
“Tapi akan kami pertanyakan langsung ke Dinas Kominfotik Kota Bima. Kalau memang sudah ada, kapan mulai dioperasikan,” ujar Ryan.
Kemudian soal sertifikat rumah relokasi yang ditagih janjinya pemerintah oleh warga, pun dengan fasilitas pendukung pemukiman relokasi tersebut, akan ia sampaikan ke dinas dan di paripurna penyampaian laporan reses.
*Kahaba-01