Kota Bima, Kahaba.- Tindakan premanisme oknum pegawai Dinas Pertanian Kabupaten Bima terhadap mahasiswa STISIP Mbojo – Bima saat aksi Hari Anti Korupsi kemarin dikecam. Bagaimana tidak, akibat sikap arogan puluhan pegawai itu, mengakibatkan 5 orang mahasiswa terluka dan berdarah. (Baca. Demo Hari Anti Korupsi, Mahasiswa Lempar Kantor Dinas Pertanian)
Akademisi STISIP Mbojo – Bima Arif Sukirman mengecam keras aksi oknum pegawai di dinas tersebut. Karena jika dilihat dari video yang beredar, bentrok terjadi karena diprovokasi oleh pegawai. (Baca. Bentrok Dengan Pegawai, 5 Mahasiswa STISIP Terluka)
“Setelah melihat vidio yang beredar, jelas oknum pegawai dinas itu memulai melempar mahasiswa dengan menggunakan kursi,” ungkapnya, Selasa (12/12).
Aksi itu menurutnya tentu sangat mencederai nilai dan kode etik seorang pegawai. Juga telah dengan terang – terangan menghalangi hak seorang mahasiswa menyampaikan kritik dan saran didepan umum melalui aksi demonstrasi.
“Sikap premanisme itu telah memicu terjadinya bentrok terjadi. Dan itu tidak patut dilakukan oleh seorang pegawai. Di video itu jelas menunjukan pegawai memulai semua ini,” terangnya.
Kata Arif Sukirman, tidak mungkin mahasiswa memulai memecahkan kaca kantor setempat jika tidak ada yang menyulut. Aspirasi yang disampaikan mahasiswa saat aksi itu juga hanya menyorot persoalan dugaan korupsi yang terjadi di dinas setempat.
Jika masalah kaca yang pecah dilempar, ada aparat yang berjaga saat aksi dan bisa mengamankannya. Bukan malah membuat pegawai harus mempersiapkan diri dengan perangkat orang seperti ingin berperang dengan mahasiswa.
Untuk itu, dirinya berharap semoga kejadian premanisme yang dilakukan oleh pegawai tidak kembali terulang. Arif juga meminta kepada kepala di dinas tersebut bisa mengambil sikap tegas dengan menindak oknum pegawai yang memulai melakukan penyerangan terhadap mahasiswa.
*Kahaba-05