Kota Bima, Kahaba.- Senin (29/07) sekitar pukul 06.00 Wita, Kapal Motor (KM) Kelimutu dari pelabuhan Makassar menuju Surabaya, bersandar di pelabuhan Kota Bima dengan membawa 1.146 penumpang.??
Dari 1.146 penumpang tersebut, sebanyak 820 penumpang turun di pelabuhan Bima, sementara 326 lainya merupakan penumpang yang akan melanjutkan perjalanan mereka ke Bali dan Surabaya.
Menurut Manajer PT. Pelni Bima, Raja Hasibuan, suasana arus mudik tahun ini ada yang berbeda dibanding tahun sebelumnya. Tahun sebelumnya, penumpang, penjemput, dan pedagang asongan terlihat semrawut dan tidak bisa diatur. “Namun, tahun ini penumpang terlihat lebih tertib dan merasa nyaman saat menuruni kapal,” ujarnya di Pelabuhan Bima, kemarin.
Perubahan tersebut, terang Hasibuan, karena sistem pengamanan arus mudik tahun ini lebih baik. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bekerjasama dengan Marinir TNI AL, menciptakan keamanan dan kenyamanan penumpang selama arus mudik dan arus balik nanti.
Setiap kapal pelni yang bersandar dan akan berlayar, lanjut Hasibuan, terdapat enam hingga delapan anggota Marinir yang disiagakana. Anggota marinir ini akan disiagakan di dalam dan di tangga kapal. “Marinir akan disiagakan saat berlangsungnya aktivitas bongkar muat penumpang,” jelasnya.
Pantauan langsung Kahaba di Pelabuhan Bima, jumlah yang ada dalam manifest penumpang terlalu sedikit dibandingkan jumlah penumpang yang turun di pelabuhan Bima. Pasalnya, sejak pukul 06.00 Wita hingga pukul 08.00 Wita, arus penumpang yang turun di pelabuhan Bima terus saja ada dan berdesak-desakan.
Bahkan, akibat kepadatan arus mudik yang berdesak desakan tersebut, sebanyak tiga penumpang terpaksa dievakuasi penumpang lain dan petugas, karena menderita sakit dan harus dievakuasi ke luar kapal dengan pengawalan anggota Marinir. [CN]