Kota Bima, Kahaba.- Terkait saran serta pertimbangan Akademisi STKIP Bima dan anggota Komisi I DPRD Kota Bima tentang rencana sekolah tatap muka tanggal 13 Juli, Dinas Dikbud Kota Bima tetap akan melaksanakan kebijakan tersebut untuk uji coba selama 3 hari. (Baca. 13 Juli Dikbud Uji Coba Sekolah Tatap Muka)
Kepala Dinas Dikbud Kota Bina H Syamsuddin lebih awal menyampaikan terimakasih untuk saran dan pertimbangan yang diberikan tersebut, sebagai bentuk perhatian pada dunia pendidikan. (Baca. Praktisi Pendidikan Sarankan Lanjutkan Pembelajaran Online, Ini Pertimbangannya)
Namun, pihaknya tetap melaksanakan uji coba tersebut selama 3 hari. Karena pemerintah daerah juga bekerja berdasarkan intruksi dan arahan pemerintah pusat, provinsi dan kepala daerah. Maka keinginan belajar tatap muka, tetap akan dilaksanakan. (Baca. Dikbud Diminta Pertimbangkan Rencana Belajar Tatap Muka, Amir: Ini Menyangkut Nyawa Anak-Anak)
“Yang terpenting dari pelaksanaan sekolah tatap muka ini mengacu pada protokoler Covid-19. Seluruh lembaga pendidikan wajib menyediakan tempat cuci tangan, hand sanitizer, masker, selalu mensosialisasi menjaga kebersihan saat aktifitas belajar, memberlakukan jarak setiap meja satu siswa dan dan jadwal shif sekolah pagi dan siang,” katanya, Rabu (24/6).
Mantan Plt Sekda Kota Bima itu mengaku, keinginan sekolah tatap muka juga hanya diberlakukan 3 hari awal masuk sekolah, dan tidak melaksanakan sistem kegiatan belajar mengajar. Siswa hanya diajarkan untuk menjaga pola hidup bersih dan sehat serta mengikuti protokoler Covid-19.
Syamsuddin menambahkan, ada beberapa pertimbangan uji coba sekolah tatap muka ini diberlakukan. Di antaranya siswa dan guru sudah rindu akan aktifitas belajar, lalu relaksasi psikologis setelah lama libur sekolah, mewujudkan tanggung jawab guru serta siswa berhak mendapatkan pendidikan yang layak dan bermutu.
*Kahaba-04