Kabar Bima

Bawang Bagus, Harga Jual Turun Drastis

344
×

Bawang Bagus, Harga Jual Turun Drastis

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Bima, Kahaba.- Kendati hasil bawang di Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima terbilang bagus, namun warga setempat tetap merugi. Pasalnya, harga jual turun drastis.

Ilustrasi
Ilustrasi

“Harga Rp 600 ribu itu hanya untuk biji nomor satu. Lainya, hanya Rp 450 ribu saja,” terang Samsul, warga Desa Sai Kecamatan Soromandi.

Menurut dia, harga tersebut tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan para petani selama memelihara tanaman tersebut hingga belasan juta rupiah.

Mulai dari garap lahan, membeli bibit, biaya tanam, pemeliharaan, pengairan, pupuk dan obat-obatan. “Untuk Bibit saja harganya Rp 1,5 juta per 100 kilo gram. Itupun harga bibit paling murah,” katanya.

Belum lagi lanjutnya, harga obat-obatan yang mencapai ratusan ribu rupiah. Untuk obat ulat dengan ukuran 5 mili gram saja, harganya Rp 130 ribu. Ditambah lagi obat-obatan lain yang harganya relatif mahal. “Diperkirakan satu kali semprot, menghabiskan anggaran Rp 250 ribu,” sebutnya.

Harga bawang pada musim panen kedua ini, berbeda jauh dengan harga pada panen musim tanam pertama beberapa bulan lalu, yang mencapai Rp 1 juta hingga Rp 1,2 juta per 100 kilo gram.

Hanya saja saat itu, Samsul mengaku, hasil panen sangat menurun. “Musim tanam pertama, hanya sekitar 30 sampai 50 persen saja tanaman yang bisa dipanen. Karena diserang hama ulat,” ujarnya.

Mengatasi maslaah itu, Pemerintah diminta turun tangan. Untuk mengatur standar harga yang layak bagi para petani. Dia menduga, naik turunnya harga itu, imbas dari permainan para pedagang yang sangat merugikan para petani.

“Kita harap kedepannya, pemerintah, dapat mengatur harga jual hasil pertanian. Jangan hanya bibit saja yang dijual dengan harga mahal, tapi juga hasil pertanian petani,” imbuhnya.

*Bin