Kota Bima, Kahaba.- Kasus pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) di wilayah Kota Bima, semakin memprihatinkan. Sehari saja dalam satu rumah, bisa tiga sepeda motor yang raib digondol maling.
Kondisi demikian, memantik keprihatinan anggota DPRD Kota Bima. Kapolres Bima Kota, AKBP Benny Basyir W. S.IK, diminta atensif terhadap fenomena kejahatan yang meresahkan masyarakat tersebut.
Anggota DPRD Kota Bima, Sudirman DJ, SH, mengaku, baru-baru ini terjadi kasus Curanmor di lingkungannya, Kelurahan Pane Kota BIma. Tak tanggung-tanggung, tiga motor raib digondol maling dalam satu malam. Saat proses pencariannya pun, dikabarkan oleh pihak aparat berada di Desa Karampi Kecamatan Langgudu, dan siap untuk ditebus. “Satu motor sudah ditebus dengan harga Rp1,3 juta. Dua motor masih dicari,” ungkapnya, Rabu.
Sudirman heran, informasi keberadaan motor usai dicuri itu, justru dikabarkan oleh pihak aparat. Bukannya pergi menangkap pelaku pencurian, aparat tersebut malah menyarankan untuk pergi menebus kendaraan tersebut. “Saya heran, polisi kok justru tidak bisa berbuat banyak,” tandasnya.
Dari kasus tersebut, duta PKPB itu menduga ada pembiaran yang dilakukan aparat. Kepolisian yang mestinya mengungkap dan menangkap pelaku, justru tidak bisa berbuat apa-apa.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Alfian Indrawirawan. Duta Partai Golkar itu juga mengaku pernah terjadi pencurian kendaraan di lingkungan tempat tinggalnya. Jumlahnya pun, mencapai tiga unit dalam satu malam. Ia pun meyakini polisi pasti mengetahui dimana kendaraan tersebut dibawa lari pencuri, namun seolah tidak bisa melakukan apa – apa. “Intelegensi aparat itu lebih kuat dibanding masyarakat. Mestinya dengan kasus yang seringkali terjadi tersebut sudah mampu dibongkar sindikat nya,” sorot nya.
Lain halnya dengan anggota DPRD Kota Bima, Anwar Arman, SE, selain masalah Curanmor, dirinya juga menyorot mewabah nya kemaksiatan di Kota Bima. Narkoba merajalela, Miras saat orgen tunggal yang juga diduga selalu ada polisi yang menikmati nya, serta losmen dan penginapan yang kerap kali selalu ada PSK nya, malah semakin dibiarkan. “Razia dan penangkapan yang dilakukan selama ini hanya memberantas yang kecil – kecil saja, yang besar malah dibiarkan,” tegasnya.
Yang semakin membuatnya merasa khawatir yakni merajalelanya Narkoba di Kota Bima. Bahkan sudah merambah di bangku sekolah. Jika polisi hanya gesit menangkap pemakainya saja dan tidak menyentuh bandar besar, maka generasi Kota Bima akan semakin terjerumus lebih dalam.
Sederet masalah penyakit sosial tersebut kini dialamatkan kepada Kapolres Bima Kota yang baru. Tiga orang anggota DPRD Kota Bima tersebut mendesak Benny serius memberantas penyakit sosial itu. “Ini menjadi atensi Kapolres Bima Kota yang baru. Serius tegakkan aturan hukum di Kota Bima,” tambahnya. [BK]