Kabar Kota Bima

Dikes Kota Bima Pastikan Bebas Frambusia, Ajak Masyarakat Terus Jaga PHBS

544
×

Dikes Kota Bima Pastikan Bebas Frambusia, Ajak Masyarakat Terus Jaga PHBS

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Dikes Kota Bima memastikan bahwa saat ini tidak ada kasus penyakit Frambusia yang terdeteksi di wilayah tersebut. Untuk menjaga status ini, masyarakat diajak untuk senantiasa menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), guna memastikan lingkungan keluarga dan masyarakat tetap bersih, nyaman, dan terbebas dari penyakit.

Dikes Kota Bima Pastikan Bebas Frambusia, Ajak Masyarakat Terus Jaga PHBS - Kabar Harian Bima
Kepala Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kota Bima Hj Fithriany. Foto: Bin

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2PL) Dikes Kota Bima Hj Fitriany menjelaskan, Frambusia juga dikenal sebagai bubo atau patek, merupakan penyakit kulit menular yang disebabkan oleh kuman Treponema pertenue, dan umumnya menyerang anak-anak di bawah usia 15 tahun.

“Beberapa faktor yang dapat memicu penularan Frambusia di antaranya adalah lingkungan yang kumuh, jarang mandi, kebiasaan berbagi pakaian dengan orang lain, serta adanya luka terbuka atau penyakit kulit seperti kudis dan bisul, yang bisa menjadi pintu masuk kuman,” ungkapnya, Jumat 13 September 2024.

Meskipun saat ini tidak ada kasus Frambusia yang terdeteksi, Fitriany menekankan pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan, untuk mencegah potensi penularan di masa mendatang.

“Kami mengimbau masyarakat untuk mandi menggunakan sabun setiap hari, mencuci pakaian setelah dipakai, tidak berbagi pakaian dengan orang lain, dan segera mengobati jika menemukan gejala Frambusia atau luka terbuka,” imbaunya.

Sebagai bagian dari upaya eradikasi Frambusia di Kota Bima, Dikes telah menjadwalkan gerakan pembasmian penyakit ini secara berkelanjutan, yang akan dimulai pada 15 Oktober 2024. Kampanye ini bertujuan untuk menghilangkan Frambusia secara permanen sehingga tidak lagi menjadi masalah kesehatan di daerah.

Fitriany menambahkan, Dikes telah melakukan berbagai langkah preventif dan kuratif, termasuk surveilans atau pemantauan rutin penyakit Frambusia, deteksi dini penyakit kusta dan Frambusia pada anak, serta peningkatan pengetahuan dan kemampuan kader kesehatan.

Dikes juga terus memperkuat sarana dan prasarana, termasuk ketersediaan obat-obatan, untuk memastikan keberhasilan program ini.

“Kami berharap melalui upaya-upaya tersebut, Kota Bima akan terus bebas dari Frambusia dan masyarakat dapat hidup lebih sehat dan nyaman,” pungkasnya.

*Kahaba-04