Kota Bima, Kahaba.- Direktur Intelkam Polda NTB Kombes Pol Hendro Kusmayadi hadir di Kota Bima untuk mengikuti kegiatan FGD dan silahturahmi bersama Tokoh Masyarakat (Toma), Tokoh Agama (Toga) dan Tokoh Lintas Etnis Kota Bima dan Kabupaten Bima di Homestay Mutmainnah, Senin 22 Mei 2023.
Hendro setelah memperkenalkan diri secara singkat, melanjutkan dengan memutar video Dahsyatnya Tragedi Gara – Gara Provokasi dan Adu Domba yang terjadi di Negara Suriah, dan menyebabkan perang saudara.
Tentu saja provokasi tersebut memberi dampak yang begitu luar biasa. Negara menjadi hancur, kota-kota di negara tersebut menjadi porak-poranda. Masjid kebanggaan rakyat juga tersisa puing-puing.
Usai bersama menonton video dimaksud, diberikan waktu kepada undangan yang hadir untuk menyampaikan pandangan. Beberapa di antaranya dengan tegas menyatakan, Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak boleh seperti itu. Persatuan dan kesatuan harus terus terjaga.
Bahkan ada yang meminta, agar dapat mencegah terjadinya peperangan akibat provokasi, negara harus membangun pertahanan yang lebih kuat. Menambah juga jumlah polisi di tengah-tengah masyarakat, agar memutus informasi hoax dan dapat mengancam stabilitas.
“Arus informasi saat ini begitu cepat menyebar. Provokasi dan adu domba juga cepat. Maka sangat perlu ditambah jumlah polisi di tengah-tengah masyarakat,” ingin Ketua PD Muhammadiyah Bima Eka Iskandar.
Demikian juga disampaikan oleh tokoh masyarakat lain. Saat silahturahmi ini menegaskan, Indonesia tidak boleh seperti tayangan dalam video tersebut. Perangkat negara harus cepat melakukan antisipasi dan menangkap oknum-oknum yang melakukan adu domba tersebut.
Menanggapi tayangan video dan pendapat undangan yang hadir, Hendro mengatakan, pada moment silahturahmi ini, dirinya ingin menyampaikan materi tentang Wawasan Kebangsaan dan 4 pilar kebangsaan yang menjadi konsep berdirinya Negara Indonesia.
“Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika memiliki peran yang sangat sentral dan menentukan, karena jika pilar ini tidak dapat dijaga, maka bisa meruntuhkan negara,” terangnya.
Menanggapi permintaan penambahan personil polisi, dirinya mengakui jika jumlah polisi dibandingkan dengan jumlah masyarakat, belum proporsional. Namun keinginan untuk menambah jumlah ini terkendala oleh beberap hal, termasuk penganggaran.
Hal lain yang disampaikan Hendro, guna menjaga persatuan dan kesatuan Negara tercinta ini, maka penanaman nilai-nilai kebangsaan sejak dini di lingkungan keluarga dan masyarakat guna menanamkan rasa cinta tanah air.
“Pilar – pilar ini harus ditanamkan dalam pikiran dan perbuatan, agar mampu berkontribusi positif dalam membangun bangsa dan negara di landasi cinta tanah air,” tambahnya.
*Kahaba-01