Kota Bima, Kahaba.- Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bima menggelar kegiatan evaluasi hasil tindak lanjut Audit Kasus Stunting (AKS) semester I tingkat Kota Bima, di aula Balai Penyusunan KB, Rabu 6 November 2024.
Kepala Balai Penyusunan KB Sunarti saat laporannya menyebutkan, angka stunting di Kota Bima saat ini mencapai 9,35 persen.
Untuk menanggulangi kondisi tersebut, berbagai langkah strategis direncanakan, termasuk memperkuat rencana aksi gizi dan memperluas program pengelolaan air limbah.
“Upaya ini menjadi langkah fundamental dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan mendukung peningkatan gizi masyarakat,” katanya.
Pada kesempatan itu, Asisten I Setda Kota Bima Alwi Yasin, memberikan sambutan yang menyoroti seriusnya dampak stunting.
Menurutnya, stunting adalah permasalahan nasional yang memiliki efek domino, memengaruhi kualitas sumber daya manusia di masa depan.
“Stunting bukan hanya soal kekurangan gizi, tetapi juga dipengaruhi oleh berbagai faktor lain, seperti perilaku keluarga, pola hidup bersih dan sehat, lingkungan, serta kondisi ekonomi,” ujarnya.
Alwi Yasin menambahkan bahwa memperkuat birokrasi dalam penanganan stunting menjadi sangat penting. Ia mengingatkan bahwa dampak jangka panjang dari stunting bisa menghambat tumbuh kembang anak, bahkan memengaruhi kemampuan mereka dalam menghadapi perkembangan teknologi.
“Jika anak-anak kita dapat tumbuh sehat, mereka akan menjadi generasi yang cerdas dan siap menghadapi tantangan zaman,” pungkasnya.
Kepala DPPKB Kota Bima, Hj Suharni berharap kegiatan evaluasi ini dapat melahirkan solusi konkret untuk mempercepat penanganan stunting.
Ia menekankan pentingnya efektivitas dalam implementasi langkah-langkah pencegahan yang lebih baik ke depan.
“Semoga dengan evaluasi ini, langkah-langkah yang diambil bisa lebih efektif dan memberikan hasil signifikan dalam menurunkan angka stunting di Kota Bima,” katanya.
*Kahaba-04