Kota Bima, Kahaba.- PT Pegadaian sukses menggelar Exhibition and Awarding Kompetisi Bima dengan tema “Inovasi Tenun dan Pengelolaan Sampah” di Gedung Seni Budaya, Selasa 21 Januari 2025. Acara ini dihadiri oleh Pj Wali Kota Bima yang diwakili Asisten II Mufrad, Ketua TP PKK Kota Bima, sejumlah pejabat daerah, dan para undangan lainnya.
Suasana berlangsung meriah dengan hadirnya stand UMKM yang memamerkan berbagai produk unggulan di area depan gedung.
Konsultan PLUT, Nurmisnah dalam sambutannya menyampaikan harapannya agar pemerintah daerah terus mendukung pelestarian dan inovasi tenun khas Bima.
“Tenun merupakan warisan nenek moyang sejak abad ke-15 yang telah menjadi budaya turun-temurun. Kini, kita harus menciptakan inovasi agar tenun Bima bisa terus menembus pasar internasional,” katanya.
Nurmisnah juga menegaskan bahwa tenun Bima telah berkembang menjadi produk bernilai tinggi yang digunakan untuk beragam jenis pakaian.
Ia pun mengapresiasi Pegadaian atas perannya dalam mendukung pengembangan budaya lokal melalui kegiatan tersebut.
Dalam kesempatan yang sama, Khairunnas, pengelola bank sampah menyampaikan terima kasih kepada PT Pegadaian yang telah memberikan pembinaan dalam pengelolaan sampah.
Dirinya menjelaskan, Pemerintah Kota Bima telah menggagas sejumlah inisiatif, seperti program Gema Jumpa Berlian, yang bertujuan menggerakkan seluruh elemen masyarakat untuk memilah sampah sejak dari rumah.
Program ini berhasil mendorong eksistensi bank sampah seperti Karaso Rasa, Gemini, Balubu, Temba Bedi, dan lainnya meskipun tantangan besar masih ada, terutama dalam hal minimnya penganggaran.
Sementara itu, Asisten II Kota Bima Mufrad yang mewakili Pj Wali Kota Bima, memberikan apresiasi atas inisiatif Pegadaian.
“Program ini merupakan wujud nyata dukungan Pegadaian terhadap pengembangan budaya tenun dan pengelolaan sampah di Kota Bima. Ini adalah bentuk kolaborasi luar biasa yang mampu meningkatkan kreativitas dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat,” ujarnya.
Mufrad menambahkan bahwa kegiatan tersebut bukan hanya mengangkat nilai budaya lokal, tetapi juga menciptakan ruang untuk inovasi dan kreativitas.
“Pemerintah Kota Bima berharap kegiatan serupa terus dilakukan demi mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif dan pengelolaan lingkungan yang lebih baik,” tambahnya.
*Kahaba-01
