Kota Bima, Kahaba.- Rabu malam kemarin pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Bima HM Lutfi – Feri Sofiyan bertandang di Kelurahan Oi Fo’o. Kedatangan mereka disambut gembira oleh warga. Pertemuan terbatas pun digelar di lapangan kelurahan setempat.
Dihadapan ratusan warga setempat Feri Sofiyan menyampaikan keperihatinannya melihat kondisi jalan di Kelurahan Oi Fo’o yang masih gelap gulita. Sepanjang jalan menuju kelurahan itu, tak ada satupun lampu jalan yang meneranginya.
Penerangan yang ada kata dia, hanya lampu kendaraan yang sesekali berpapasan dengan kendaraan lain. Padahal saat itu ia melewati jalur tersebut terlihat sejumlah warga dan anak – anak yang berjalan sembari memegang senter untuk menerangi jalan.
“Miris sekali, anak – anak dan warga kita di Oi Fo’o masih menyusuri jalan dengan kondisi gelap gulita. Sementara bagian barat daerah Kota Bima, kondisi jalan sudah terang benderang,” katanya.
Feri pun memberikan penyadaran kepada masyarakat setempat. Biaya lampu jalan yang ada di Kota Bima, juga menggunakan uang dari warga Oi Fo’o. Sementara warga Oi Fo’o sendiri hingga kini belum menikmati penerangan jalan.
“Bapak ibu sekalian, saat kita bayar listrik. Uang kita juga dipotong untuk membayar pajak penerangan jalan. Uang bapak ibu warga Oi Fo’o juga yang dipotong untuk membayar itu. Sementara jalan – jalan disini masih gelap gulita,” ungkapnya.
Saat Feri menyampaikan itu, yel – yel perubahan dan harapan pasangan Lutfi – Feri menang terus dikumandangkan. Seolah mereka baru menyadari, bahwa kewajiban membayar pajak lampu jalan selama ini justru tidak dinikmati.
Mantan Ketua DPRD Kota Bima itu pun berjanji. Jika nanti pasangan Lutfi – Feri menang Pilkada Kota Bima, juga atas dukungan penuh dari warga Kelurahan Oi Fo’o. Maka tak ada jalan lingkungan dan kelurahan pun yang gelap seperti di kondisi Oi Fo’o.
“Tidak sulit bagi kami pasangan Lutfi – Feri untuk menancapkan lampu – lampu jalan di kelurahan Oi Fo’o dan kelurahan lain yang masih gelap. Karena bagian dari kesejahteraan warga ini menjadi skala prioritas untuk dilakukan,” tegasnya diikuti suara teriakan yel-yel perubahan dari warga yang hadir.
Di tempat yang sama, Lutfi saat menyampaikan sambutan lebih banyak menggunakan bahasa Bima. Cara dan logatnya pun membuat warga yang hadir tidak mampu menahan tawa. Namun, Lutfi tetap menyelipkan kalimat – kalimat contoh kecil keinginannya untuk merubah wajah Fo’o. Termasuk bentuk kesejahteraan yang harus dirasakan oleh warga setempat.
Misal, akan menjadikan kawasan Oi Fo’o sebagai tempat pembibitan ternak dengan skala besar dan terbesar di NTB. Kemudian, melakukan bor air dibeberapa titik. Terutama pada wilayah untuk warga yang masih kesulitan mendapatkan air bersih.
Tidak hanya itu sambung Lutfi, kain tenun asli buatan warga Oi Fo’o yang dikalungkan di lehernya dan Feri, akan dikembangkan dan dicarikan pasar yang bisa membeli dengan harga yang pantas. Sebab, kain tenun tersebut dinilainya sangat bagus dan layak untuk dijual diluar daerah.
“Banyak mimpi saya yang akan saya wujudkan untuk warga Kota Bima, termasuk warga Oi Fo’o. Untuk itu, saya meminta ketetapan hati warga Oi Fo’o untuk memenangkan pasangan Lutfi – Feri,” ajaknya.
*Kahaba-01