Kabar Bima

Gejolak di PKM Paruga, Azhari: Penanganan Hasil Reaktif dan Positif Covid-19 itu Berbeda

388
×

Gejolak di PKM Paruga, Azhari: Penanganan Hasil Reaktif dan Positif Covid-19 itu Berbeda

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Kepala Dinas Kesehatan Kota Bima H Azhari menyampaikan klarifikasi terkait pernyataan pasien positif Covid-19 di Puskesmas (PKM) Paruga, yang mengungkapkan jika mereka tidak mendapatkan perawatan maksimal dari pemerintah. (Baca. Tidak Dirawat Dengan Baik, Pasien Covid-19 Ribut di PKM Paruga)

Gejolak di PKM Paruga, Azhari: Penanganan Hasil Reaktif dan Positif Covid-19 itu Berbeda - Kabar Harian Bima
Kepala Dikes Kota Bima H Azhari. Foto: Ist

Menurut Azhari, bukan tidak ada perawatan maksimal, tapi karena kondisi pasien tersebut yang sebelumnya berstatus reaktif Rapid Test, dan memilih untuk dilakukan isolasi mandiri. (Baca. Transmisi Lokal, Hari Ini Pasien Covid-19 di Kota Bima Bertambah 25 Orang)

“Isolasi mandiri tidak bisa dibiayai, itu ketentuannya. Mestinya juga, isolasi mandiri dilakukan di rumah masing-masing. Tapi karena ada kesepakatan bersama mereka yang reaktif untuk isolasi mandiri di PKM Paruga, agar bisa santai – santi dan berkumpul,” ungkapnya, Kamis pagi (30/7). (Baca. Positif Lagi, Corona Papar 6 Orang Staf BKD Kabupaten Bima)

Karena 25 orang itu sudah dinyatakan positif sesuai hasil swab kata Azhari, maka tentu akan mendapatkan perawatan maksimal dari pemerintah. Sebab, perawatan untuk yang reaktif Rapid Test dan sudah positif hasil swab jelas berbeda.

“Kan baru tadi dirilis tadi malam bahwa mereka positif. Itu pun baru 25 orang yang keluar hasilnya,” terang pejabat senior di Kota Bima itu.

Azhari menjelaskan, di PKM Paruga, hasil Rapid Test yang reaktif itu sebanyak 44 orang. Kemudian yang sudah dinyatakan positif hasil swab sebanyak 25 orang. Jumlah itu pun tidak semuanya dari tenaga kesehatan (Nakes), ada juga dari warga biasa.

“Dan tidak semua Nakes itu rilis hasil swabnya keluar tadi malam. Kan kita tidak tahu, bisa saja keluar besok, atau malah negatif. Mungkin tidak dikeluarkannya semua hasil swab dari 44 orang itu, ada pertimbangan dari Pemerintah Provinsi, kita tidak tahu,” tegasnya.

Kendati demikian, ia berharap yang belum keluar hasil swab semoga tidak ada yang positif. Sehingga jumlah angka positif terpapar Covid-10 tidak semakin bertambah.

*Kahaba-01