Kota Bima, Kahaba.- Salah seorang pasien positif Covid-19 ND mengaku heran dengan siaran pers yang dikeluarkan Tim Gugus Tugas Covid-19 Provinsi NTB, hari Rabu tanggal 29 Juli 2020. Kenapa hanya 25 warga Kota Bima yang positif, sementara sejumlah PNS di PKM Paruga tersebut telah dinyatakan positif namun tidak tercantum dalam siaran pers dimaksud. (Baca. Tidak Dirawat Dengan Baik, Pasien Covid-19 Ribut di PKM Paruga)
“Yang beredar dalam WA grup kita jumlah positif hanya tenaga kesahatan (Nakes) pegawai biasa dan para tenaga honor. Sementara pejabat di PKM Paruga tidak disebutkan dalam rilis itu,” keluhnya, Rabu malam (29/7). (Baca. Transmisi Lokal, Hari Ini Pasien Covid-19 di Kota Bima Bertambah 25 Orang)
Padahal sambungnya, sepengetahuan mereka berdasarkan informasi yang telah beredar lebih dulu, jumlah positif lebih dari 25 orang, termasuk para pejabat di PKM Paruga. (Baca. Gejolak di PKM Paruga, Azhari: Penanganan Hasil Reaktif dan Positif Covid-19 itu Berbeda)
“Kami juga mendengar kabar jika pejabat PKM Paruga yang diketahui positif Covid-19, tapi tidak tercantum namanya dalam rilis resmi akan dipulangkan malam ini juga. Tentu saja ini tidak adil,” sorotnya. (Baca. Positif Lagi, Corona Papar 6 Orang Staf BKD Kabupaten Bima)
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bima H Azhari membantah Informasi itu. Ia menegaskan, Tim Gugus Tugas Covid-19 Provinsi NTB tentu punya pertimbangan untuk tidak mengeluarkan semua rilis hasil swab Nakes yang sebelumnya dinyatakan reaktif Rapid Test.
“Bisa saja keluarnya hari ini. Kita pun tidak tahu apa hasilnya, bisa positif juga negatif,” tegasnya, Kamis (30/7).
Azhari juga membantah jika sejumlah Nakes yang PNS akan dikeluarkan dari PKM Paruga, karena belum keluar hasil swab. Karena, mereka tetap harus berada di PKM Paruga, sampai hasil swab tersebut keluar.
“Tidak benar itu, mereka tetap diisolasi secara mandiri di PKM Paruga. Kenapa tidak di rumah masing-masing, karena itu kesepakatan mereka,” tambahnya.
*Kahaba-01