Kota Bima, Kahaba.- Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) yang dilaksanakan di Kota Bima mulai 30 April lalu diakhiri dengan pagelaran seni yang diperankan oleh pelajar di Museum ASI Bima, Jumat (20/5) malam. Pagelaran Seni Tari, Seni Rupa dan Seni Teater tersebut berjalan dengan sukses dan meriah.
Kepala Dinas Dikpora, H. Alwi Yasin pada sambutan kegiatan tersebut menyampaikan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung penuh kegiatan GSMS, terlebih untuk Dewan Kesenian Kota Bima. Dirinya juga menyampaikan terimakasih kepada Direktorat Jendral Kebudayaan Kemendikbud RI, yang telah memilih Kota Bima, sebagi Pilot Project kegiatan GSMS di Indonesia.
“Ini perhatian yang luar biasa. Kota Bima juga sebelumnya mendapat kehormatan untuk lokasi pemutaran film inspiratif,” ucapnya.
Menurut Alwi, berbicara tentang seni, juga berbicara tentang kreatifitas dan harapan. Saat ini, generasi lemah pada nilai budaya dan nilai keragaman, maka jangan heran generasi muncul dengan pribadi yang beringas, karena tidak ada nilai.
“Malam ini menjadi tonggak terbentuknya nilai – nilai, dengan menumbuhkan Cipta, Rasa, Karsa dan Karya. Dari kegiatan ini kita berharap, generasi Kota Bima mendatang punya karakter yang semakin baik, dan menginternalisasi sikap sikap yang baik, sehingga bisa mengembangkan diri dengan baik,” harapnya.
Sekda Kota Bima, HM. Rum yang juga hadir saat memberikan sambutan menilai gerakan tersebut telah menumbuhkankembangkan anak anak pada bakat dan seni. Ia pun berharap, kegiatan seperti ini terus berlanjut, tahun demi tahun, sehingga target mengembangkan seni bisa tercapai.
“Saya menyimak dan menikmati penampilan anak-anak dengan tarian, begitu indahnya. Semoga dari kegiatan ini, Kota Bima tetap diperhitungkan untuk tampil pada setiap pagelaran seni,” harapnya.
Sementara itu, Kasubdit Pembinaan Kesenian Direktorat Jendral Kebudayaan Kemendikbud Susianti menyampaikan rasa senang dan bangganya berada di Kota Bima. Bentuk rasa bangganya tersebut, diakuinya, diekspresikan dengan memakai pakaian adat Bima.
Kata dia, Program GSMS bertujuan bertujuan guna memberikan pendidikan dan mengembangan seni kepada pelajar. Karena bicara pendidikan, tidak semata-mata untuk membangun akal, tapi pendidikan melalui kesenian juga menjadi wahana untuk membangun budi dan rasa.
“Muncul harapan yang ingin diraih dari kegiatan ini, yakni pendidikan seni dapat menghasilkan generasi muda yang kreatif dan bisa menjaga nilai nilai kearifan lokal,” katanya.
Susianti juga berharap, Pemerintah Daerah bisa terus mendukung kegiatan seperti ini, serta memberikan ruang ruang kreatifitas kepada anak anak untuk berkesenian.
Pada tempat yang sama, Ketua Dewan Kesenian Kota Bima Husain La Odet mengatakan, berkesenian dan berkarya itu bukan sesuatu yang sederhana. Baginya, seni dan karya itu memberi dan berbagi. Karena dengan berkesenian, nurani akan terasah, kepekaan social akan tumbuh, sehingga berdampak pada perubahan generasi yang lebih baik.
Malam ini, sambung Odet, pria itu biasa dipanggil, menjadi kado istimewa dari Direktorat Jendral Kebudayaan Kemendikbud, karena memilih Kota Bima menjadi Pilot Project acara GSMS. Dari kegiatan tersebut, juga menjadi karya terpenting bagi anak anak yang sudah menjadi pelaku kegiatan.
“Malam ini adalah bentuk sentuhan yang sangat baik untuk memahami nilai budaya dan kesenian. Sebab, dalam pendidikan itu juga memberi sentuhan, dan sentuhan itu perhatian, bukan semata mata material. Saya pikir malam ini menjadi modal untuk perkembangan generasi yang berkarakter kedepan,” tambahnya.?
Dari kegiatan tersebut, sejumlah tarian ditampilkan oleh pelajar, seperti Tari Wura Bongi Monca, Tari Dambe Dambe, Drama Rakyat, Tarian Dolanan Anak, Pagelan Seni Rupa dan penampilan Teater yang mengisahkan tentang La Hila.
*Bin