Nasional

Hasyim Harap Komponen Bangsa Bersatu Perangi Korupsi

265
×

Hasyim Harap Komponen Bangsa Bersatu Perangi Korupsi

Sebarkan artikel ini

Semarang, Kahaba.- Mantan Ketua Umum PB Nahdlatul Ulama, KH. Hasyim Muzadi menyatakan, di negara manapun pemberantasan korupsi itu akan berhasil kalau semua komponen bangsa, apalagi penegak hukum bersatu memberantasnya.

Hasyim Harap Komponen Bangsa Bersatu Perangi Korupsi - Kabar Harian Bima
Ketua KPK Abraham Samad bertemu KH. Hasyim Muzadi dan Ketua DPW Muhammadiyah Jateng, KH Mustman Thalib di Kantor PW NU di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (6/12/2012). Foto: Kompas.com

“Pertemuan Komisi Pemberantasan Korupsi di Semarang ini penting, karena tidak hanya dihadiri tokoh dan pimpinan NU tapi juga pimpinan Muhammadiyah. Ini mengembirakan karena NU dan Muhammadiyah sepakat kalau soal korupsi maka memerangi harus bersama,” kata Hasyim Muzadi, Sabtu (6/10/2012) sore ketika memberi pengantar penguatan masyarakat dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dihadiri Ketua KPK, Abraham Samad di Kantor PW NU Jawa Tengah, Jalan Dr Cipto, Semarang, Jawa Tengah.

Hasyim Harap Komponen Bangsa Bersatu Perangi Korupsi - Kabar Harian Bima

Sebagaimana dilansir dalam Kompas.com, hadir pada pertemuan itu, ratusan ulama, kyai dan pimpinan Pengurus Cabang NU se Jateng, para aktivis penggiat korupsi di Semarang serta Ketua PW Muhammadiyah Jawa Tengah, KH Mustman Thalib dan jajarannya.

KH Hasyim Muzadi menyatakan, sejak dahulu NU dan Muhammadiyah kalau sudah bicara soal negara Indonesia selalu bersama-sama ikut menyelesaikannya. Ini sejarahnya sudah panjang sampai era reformasi saat ini.

Persoalan kejahatan korupsi ini sudah merata di Indonesia. Jadi, yang sulit di Indonesia bukan mencari koruptor tapi mencari orang yang tidak korupsi. Begitu juga kalau sudah ketemu koruptornya, yang sulit juga pembuktiannya. NU dan Muhammadiyah 1,5 tahun sebelum KPK terbentuk sudah membuat gerakan moral supaya Indonesia yang penuh koruptor ini segera memiliki lembaga anti korupsi.

Ketua KPK Abraham Samad mengemukakan, kalau kejahatan korupsi merupakan kejahatan luar biasa mestinya cara penyelesaiannya pun juga luar biasa. Banyak negara melakukan pemberantasan korupsi juga secara luar biasa, bahkan kadang harus berlangsung di luar konstitusi.

Ada satuan polisi yang berhasil memberantas praktik mafia dan korupsi setelah pimpinannya diganti oleh orang sipil. Kondisi begitu belum terlihat di Indonesia, malah yang terjadi KPK seolah-olah menjadi penghalang lembaga lain dalam memerangi korupsi.

Karenanya, KPK berharap bersama rakyatlah upaya pemberantasan korupsi yakin akan berhasil. [Kompas.com/BM]