Kabupaten Bima, Kahaba.- Massa aksi dari Aliansi Rakyat Tani Lambu yang menggelar aksi demonstrasi depan Kantor Pertanian Kabupaten Bima, Senin (17/9) dibubarkan paksa oleh Polisi. Pasalnya saat orasi, salah seorang demonstarn menghina institusi kepolisian.
Pantauan media ini, saat perwakilan massa aksi sedang bertemu dengan perwakilan Dinas Pertanian, tiba-tiba ada salah satu massa aksi naik diatas mobil dan berorasi dengan mengatakan polisi adalah anjing penjaga modal.
Mendengar kalimat tersebut, aparat yang berjaga langsung membubarkan massa aksi dengan mengeluarkan tembakan peringatan di udara dan mengamankan orator yang menghina institusi Polri tersebut.
Kasubbag Humas Polres Bima Kota IPDA Suratno membenarkan adanya penghinaan terhadap institusi Polri yang dilontarkan oleh salah satu massa aksi, saat naik menyampaikan orasi.
Karena tidak terima institusi dihina seperti itu, anggota polisi yang menjaga aksi demonstrasi langsung membubarkan dengan memberikan tembakan di udara.
“Kami sudah mengamankan yang menghina institusi polisi tersebut, yang jelas dia salah satu massa aksi,” ujarnya.
Sementara itu humas aksi Syahrul Ramadhan akan membicarakan dengan pihak kepolisian terkait 1 orang yang diamankan tersebut. Karena ia memastikan diamankan tersebut bukan bagian dari masa aksi.
“Kami massa aksi yang damai. Saya pastikan dia bukan bagian dari kami,” tegasnya.
Sebelumnya, massa aksi dengan mendesak pemerintah untuk memperhatikan nasib petani bawang merah. Saat aksi mereka meminta agar stabilkan harga bawang merah sesuai amanat peraturan Mentri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2017. Meminta pemerintah segera mengakomodasi hasil pertanian ditingkatan BULOG. Segera lakukan kepengawasan terhadap obat-obat pertanian, baik yang subsidi maupun non subsidi dan meminta pemerintah untuk memaksimalkan pendistribusian pupuk sesuai kebutuhan petani. (Baca. Aliansi Peduli Rakyat Tani Lambu Desak Pemerintah Naikan Harga Bawang)
*Kahaba-05