Kota Bima, Kahaba.- Perkembangan musik aliran hip hop di Bima memang tidak begitu signifikan. Kalaupun ada, hanya segelintir anak muda saja yang menyukai genre musik yang bermula dari sebuah gerakan kebudayaan sekitar tahun 1970-an tersebut. Namun, kendati tidak banyak yang menyukai, bukan berarti musik tersebut di Kota Bima tidak tumbuh dan berkembang.
Buktinya, sejak muncul di kalangan anak muda sekitar tahun 2003 silam, pertumbuhan Hip Hop di Kota Bima sudah mulai menunjukan kiprahnya di hati generasi. Dan sekarang, jumlah komunitas yang menyukai aliran dari The Bronx di kota New York itu mulai berkembang.
Seperti yang dilakukan Komunitas Hip Hop Dana Mbojo yang personilnya berjumlah 20-an orang. Telah berani mengambil aliran yang tidak banyak disukai ini untuk menyalurkan kreatifitas. Sejak dibentuk satu tahun lalu, tidak saja sekedar menyukai, tapi juga mampu membuat kreatifitas sendiri dengan menciptakan lagu, baik dalam berbahasa Indonesia maupun dalam bahasa Bima.
Satu tahun terbentuk, Komunitas Hip Hop Dana Mbojo sudah mampu membuat sebanyak tujuh lagu. Dari jumlah itu, tercipta juga lagu berbahasa Bima sebanyak tiga lagu, masing-masing berjudul Nci’i Ade, Tavaku dan Hip Hop Dana Mbojo. Sementara empat lagu lain dalam bahasa Indonesia, masing-masing Ayahanda, Terimakasih, Revolusi dan Lelah.
Za-Reef personil Samparaja Rap yang tergabung dalam Komunitas Hip Hop Dana Mbojo menuturkan, menyukai musik itu pilihan, namun setelah mendengarkan semua genre musik, ia memilih aliran Hip Hop untuk ditekuni sebagai ruang berkreatifitas.
“Memang tidak banyak yang menyukai aliran ini. Karena bernyanyi sambil bercerita. Tapi kami percaya, jika musik Hip Hop sering didengarkan, maka makna cerita yang kami sampaikan lewat lagu bisa dimengerti,” ujar mantan penyiar salah satu Radio di Kota Bima itu.
Seperti lagu andalan Samparaja Rap yang diciptakan sekitar Agustus 2015 lalu, Tavaku, menceritakan tentang kehidupan di rantauan, susah dan derita tak pernah diperhatikan oleh kerabat dan teman. Giliran senang, teman seketika datang menghampiri.
“Dalam lagu Tavaku kami berpesan agar hidup harus dinikmati. Tidak peduli susah maupun senang. Karena hidup itu perjuangan sendiri tanpa harus menunggu bantuan dari orang lain,” jelasnya.
Selain lagu Tavaku dan enam lagu yang sudah rilis, sambung pria asal Lingkungan Karara Kelurahan Monggonao itu, juga kini tengah mempersiapkan lagu yang siap dirilis sebanyak tiga lagu Hip Hop, masing-masing berjudul Dou Mpanga, ndalu dan Bersamamu.
“Tiga lagu ini kami persiapkan untuk dinyanyikan pada saat rencana perform yang akan digelar akhir Tahun ini di Kota Bima. Semoga saja tidak ada kendala,” pintanya.
Selama menyukai aliran Hip Hop, sambung Za-Reef, Komunitas Hip Hop Dana Mbojo beberapa kali mengisi acara musik di Kota Bima. Seperti saat kedatangan vokalis Band papan Indonesia Zul Zivilia dan Berry Saint Locco, Rama personil Beatbox dari Komunitas Hip Hop Dana Mbojo juga dipercaya untuk tampil membuka konser tersebut.
Za-Reef menambahkan, menyakui genre Hip Hop memiliki kenikmatan tersendiri. Selain bisa menyalurkan bakat yang terpendam, ia dan beberapa orang personil Komunitas Hip Hop Dana Mbojo tidak sungkan menggali potensi dan bisa unjuk kemampuan di depan orang banyak.
Ia pun berharap, kedepan semakin banyak anak muda Kota Bima yang menyukai musik Hip Hop. Karena dengan bermusik, maka mendorong generasi untuk mampu berkretifitas ke hal hal yang positif.
Yap, tidak salah jika sesekali kita tidak melulu mendengarkan musik Rock, Pop atau Dangdut. Apabila pendengaran dibiasakan dengan musik – musik Hip Hop, bukan tidak mungkin kita akan senang dan menikmati cerita kehidupan yang dibalut dengan sentuhan musik tersebut. Penasaran dengan lagu lagu Komunitas Hip Hop Dana Mbojo seperti Samparaja Rap dan Beatbox, silahkan dikunjungi link https://www.reverbnation.com/samparajarap
*Bin