Kota Bima, Kahaba.- Stunting masih menjadi salah satu tantangan besar dalam upaya meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia, khususnya di Kota Bima. Ambil bagian mengurai persoalan tersebut, Dokter Ahda Febiyanti memperkenalkan sebuah inovasi baru yang diberi nama ‘Si Darling yang Cerdas’ (Inovasi Dapur Lawan Stunting yang Berfokus pada Pencegahan Kerdil dengan Makanan Berkualitas).
Dokter Ahda yang mengabdi di Puskesmas Mpunda itu menjelaskan, program ini lahir sebagai tindak lanjut dari inovasi sebelumnya, yaitu “CERDAS” (Cegah Kerdil dengan Makanan yang Berkualitas), yang telah sukses dilaksanakan pada tahun 2022-2023.
Inovasi terbaru ini berfokus pada penyuluhan tentang stunting yang disertai dengan simulasi pembuatan ragam sajian makanan padat gizi, menggunakan bahan pangan lokal yang mudah dan terjangkau.
Menurut Dokter Ahda, Latar belakang dan pentingnya program stunting adalah masalah serius yang dihadapi Indonesia, di mana anak-anak balita mengalami pertumbuhan yang terhambat akibat kekurangan gizi.
Di wilayah kerja Puskesmas Mpunda, angka stunting pada tahun 2022 tercatat sebesar 14,33 persen, sementara di Kota Bima secara keseluruhan mencapai 14,8 persen. Kondisi ini mendorong Dokter Ahda untuk mengembangkan program ‘Si Darling yang Cerdas’ guna menekan angka stunting hingga mencapai target nasional.
“Stunting dapat menghambat pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kemiskinan, dan memperlebar ketimpangan sosial. Oleh karena itu, pencegahan stunting menjadi prioritas utama dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia di Kota Bima,” ungkapnya.
Tujuan dan manfaat pogram sambung dokter Ahda, Program ‘Si Darling yang Cerdas’ memiliki tujuan jangka pendek dan panjang yang jelas. Secara jangka pendek, program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan para ibu mengenai bahaya stunting dan pentingnya memberikan makanan bergizi kepada anak-anak mereka.
Sedangkan dalam jangka panjang, diharapkan dapat terjadi penurunan angka stunting di wilayah Puskesmas Mpunda dan Kota Bima secara keseluruhan, selaras dengan misi RPJMD Provinsi Nusa Tenggara Barat tahun 2019-2023.
Adapun manfaat yang diharapkan dari program ini meliputi penyegaran pengetahuan tentang stunting, motivasi bagi para ibu untuk memanfaatkan bahan pangan lokal, serta peningkatan kesadaran orang tua untuk rutin mengevaluasi pertumbuhan anak.
“Selain itu, program ini juga bertujuan untuk mengasah kreativitas dalam menyajikan makanan sehat dan memberikan kemudahan akses layanan konsultasi tumbuh kembang anak melalui layanan Telemedicie,” paparnya.
Menurut dokter Ahda, program ini tidak hanya mengandalkan penyuluhan, tetapi juga akan dilengkapi dengan pembuatan buku resep yang didistribusikan dalam bentuk fisik dan E-book.
Buku ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi keluarga dalam menyiapkan makanan bergizi yang dapat mencegah stunting. Layanan telemedicine juga disiapkan untuk memberikan kemudahan konsultasi terkait masalah tumbuh kembang anak.
“Dengan inovasi ini, kami berharap dapat memberikan dampak positif yang signifikan dalam upaya penurunan angka stunting di Kota Bima. Kami juga berkomitmen untuk terus melakukan evaluasi dan pengembangan program agar tujuan ini dapat tercapai,” pungkasnya.
Ia menambahkan, Program ‘Si Darling yang Cerdas’ adalah langkah nyata dalam memberdayakan masyarakat Kota Bima, khususnya para ibu, untuk bersama-sama melawan stunting demi generasi yang lebih sehat dan cerdas di masa depan.
*Kahaba-01