Kota Bima, Kahaba.- Kasus keguguran pasien asal Kelurahan Tanjung yang tidak mendapat penanganan dokter kandungan di RSUD Kota Bima disorot anggota DPRD Kota Bima. Wakil rakyat menilai, minimnya jumlah dokter kandungan harus segera diatasi agar kejadian serupa tidak kembali terulang. (Baca. Krisis Dokter Kandungan di Kota Bima, Janin Warga tak Tertolong)

Anggota DPRD Kota Bima, Selvy Novia Rahmayani menegaskan, persoalan ini harus menjadi perhatian serius Pemerintah Kota Bima, khususnya Dinas Kesehatan dan manajemen RSUD.
“Ini menyangkut pelayanan kesehatan yang berkaitan dengan nyawa manusia. Jumlah dokter kandungan di Kota Bima memang sedikit, tapi bukan berarti tidak ada solusi. Pemerintah harus segera mengambil langkah konkret agar masyarakat mendapatkan layanan kesehatan yang lebih baik,” ujar Selvy, Jumat 4 April 2025. (Baca. Soal Pasien Keguguran, Kepala Dikes: Pasien Sudah Ditangani, Janin Tak Bisa Diselamatkan)
Menurutnya, pemerintah harus mencari jalan keluar, baik dengan menambah jumlah dokter kandungan melalui rekrutmen maupun menyiapkan tenaga medis lokal untuk melanjutkan pendidikan spesialis.
Selain itu, sistem layanan kesehatan juga perlu dievaluasi agar tidak ada lagi pasien yang terabaikan, karena alasan tenaga medis yang cuti atau izin. (Baca. Kasus Keguguran di RSUD Kota Bima, Kepala Dikes Akui Berupaya Tambah Dokter Kandungan)
“Kita mendorong Pemkot Bima untuk lebih serius dalam mengatasi krisis dokter spesialis, termasuk kandungan. Bisa dengan memberikan beasiswa atau insentif bagi dokter yang bersedia bertugas di daerah ini,” tuturnya.
Duta Partai Demokrat itu juga meminta rumah sakit untuk meningkatkan koordinasi dengan fasilitas kesehatan lainnya, termasuk RSUD Kabupaten Bima, agar ada alternatif rujukan bagi pasien yang membutuhkan penanganan segera.
“Kejadian ini menjadi pelajaran penting agar ke depan tidak ada lagi ibu hamil yang harus kehilangan janinnya karena keterbatasan dokter. Saya juga akan segera berkoordinasi dengan Komisi terkait di Dewan yang membidangi persoalan ini, agar bisa mengantensi serius,” pungkasnya.
*Kahaba-01