Kabar Kota Bima

Jawab Kelangkaan Pupuk dan Kualitas Hasil Panen, PT RKM Group Hadir di Pulau Sumbawa

756
×

Jawab Kelangkaan Pupuk dan Kualitas Hasil Panen, PT RKM Group Hadir di Pulau Sumbawa

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Kelangkaan pupuk dan hasil produksi yang kurang meningkat, mempengaruhi pendapatan perekonomian masyarakat petani. Guna menjawab itu, telah hadir sejumlah jenis pupuk pertanian dari PT Rojo Koyo Manunggal (RKM) Group yang memiliki kualitas serta harga terjangkau.

Jawab Kelangkaan Pupuk dan Kualitas Hasil Panen, PT RKM Group Hadir di Pulau Sumbawa - Kabar Harian Bima
Perwakilan PT Produk Pupuk PT Rojo Koyo Manunggal (RKM) Group Wilayah Sumbawa Ipul Duta Waskita bersama produk. Foto: Eric

Perwakilan PT RKM Group Pulau Sumbawa Ipul Duta Waskita menyampaikan, kehadiran pupuk tersebut menjawab sejumlah keresahan yang terjadi di masyarakat petani. Terutama dari segi kualitas dan fungsi yang cukup berbeda dengan pupuk bersubsidi, serta harga yang sangat terjangkau.

“Keunggulan dari pupuk PT RKM memperbaiki struktur tanah, meningkatkan hasil produksi tanaman, mengefisiensi biaya produksi yang dikeluarkan serta memperbanyak dan menyehatkan tanaman,” ujarnya baru-baru ini.

Ia menjelaskan, keunggulan dari pupuk tersebut terbukti dari komoditi palawija dan holti sangat berdampak besar, baik saat pra dan pasca panen yaitu tanaman yang dihasilkan sehat, buah yang dihasilkan banyak sehingga membuat produksi meningkat dan tentunya menaikan taraf ekonomi petani agar bisa sejahtera dan mandiri.

“Keberhasilan ini dibuktikan 2 tahun terakhir, sebanyak 130 ton lebih pupuk RKM digunakan oleh petani di Kota maupun Kabupaten Bima dengan hasil yang lebih memuaskan. Biasanya hasil produksi jagung kisaran 5-6 ton setiap hektar, tapi kini bisa mencapai 7-10 ton setiap hektarnya,” katanya.

Ipul mengungkapkan, selain memasarkan secara mandiri, distributor pun sudah mulai membangun kemitraan dengan kelompok tani. Tujuannya agar petani merasakan langsung manfaat penggunaan pupuk RKM. Petani tak lagi harus susah payah mencari pupuk apalagi dengan harga tinggi saat ini.

Kemudian jika berbicara dampak lingkungan, untuk gaya hidup di era modern, semua manusia menginginkan makanan yang bebas dari bahan kimia, syarat utama makanan bebas bahan kimia, dengan hindari penggunaan pupuk berbahan kimia dengan kembali ke tanaman ramah lingkungan. Pupuk yang menjurus kearah tersebut yaitu RKM.

“Kami pun mengajak seluruh unsur berkepentingan dengan pertanian, untuk bisa sama-sama mempromosikan penggunaan pupuk RKM untuk membantu kesejahteraan petani kita,” ajaknya.

Bagi petani yang ingin mendapatkan pupuk atau ada kelompok tani yang ingin membangun kemitraan bisa langsung datang atau menghubungi distributor RKM di jalan Imam Bonjol, Kelurahan Matakando, Kecamatan Mpunda, Kota Bima.

Sementara itu, Haris petani asal Desa Ntori, Kecamatan Wawo, Kabupaten Bima melalui testimoninya mengaku, sudah menggunakan RKM sejak musim tanam tahun 2021, selain jumlah pupuk digunakan lebih hemat juga harga lebih terjangkau.

Jika selama ini pupuk lainnya dala satu hekar bisa sampai 10 zak, maka RKM hanya 5 zak, pun hasilnya lebih benyak, dari biasanya 5-6 ton, sementara saat gunakan RKM bisa mencapai 7.5 ton perhektarnya.

“Tahun ini di wilayah kita sudah mulai banyak petani jagung menggunakan pupuk RKM dan penambahan permintaan. Kami mengajak petani lainnya segera beralih ke RKM, selain lebih hemat juga lebih mudah didapatkan dari pada susah payah mencari pupuk saat ini sangat langka,” tambahnya.

*Kahaba-04