Kota Bima, Kahaba.- Jufri, bandar ganja seberat dua kilogram yang ditangkap Polisi Selasa Pagi (18/11) mengaku (Baca. Bandar Ganja Dua Kilogram Ditangkap), selama ini hasil penjualan ganja juga untuk membantu warga miskin disekitar lingkungannya. Terutama untuk pemuda yang tidak memiliki pekerjaan.
Dihadapan wartawan dan penyidik, pria dua anak itu mengatakan, sudah lama menekuni bisnis haram itu. Awalnya hanya pengedar, beberapa bulan terakhir dia berinisiatif untuk memulai bisnis sendiri.
Namun keuntungan bisnis tersebut, tidak hanya dinikmati sendiri, juga disisihkan untuk membantu kaum miskin yang ada disekitar kediamannya di Lingkungan Waki Kelurahan Manggemaci.
“Dari pada saya mencuri untuk bantu orang lain, labih saya jual ganja,” katanya polos.
Diakuinya, selain mengedarkan ganja di Kota Bima, ia juga mengedarkannya ke wilayah Kabupaten Bima, seperti di Kore dan Kempo. Barang tersebut pun tidak diantar, warga Desa setempat yang datang mengambil. ”Ini barang yang kedua kalinya dikirim dalam jumlah besar,” tuturnya.
Lelaki yang juga berprofesi sebagai tukang ojek itu, menyesali perbuatannya. Ia terpaksa melakukan bisnis haram itu, karena terdesak dengan kondisi ekonomi.
”Biasanya, satu garis ganja saya jual Rp 500 Ribu. Dua Kg ganja itu, bisa saya jual hingga mencapai harga belasan Juta mas,” ungkapnya santai.
Sementara itu, salah seorang warga lingkungan Waki, WN membenarkan keterangan Jufrin. Selama ini yang diketahui yang bersangkutan memiliki jiwa sosial yang tinggi dan rajin beribadah.
“Awalnya saya tidak percaya, karena Jufrin setiap hari di rumah saya, rajin ke Masjid dan membantu sesama,” ungkapnya.
Bentuk sosial Jufrin yang kerap dilakukan di lingkungannya yakni membantu anak muda yang tidak memiliki pekerjaan, serta warga sekitar yang terbilang hidup sangat miskin.
“Jufrin sering membelikan anak muda ayam dan itik untuk diternak, bahkan memberikan uang dan beras kepada fakir miskin,” jelasnya.
WN menambahkan, tidak saja dirinya yang kaget tentang kabar penangkapan Jufrin, warga disekitar juga kaget dan seolah tidak percaya.
*Teta