Kabar Kota Bima

Kendala PPKM, Tim Arkeolog Belum Bisa Datang Teliti Benda Purbakala di Kelurahan Jatibaru Timur

490
×

Kendala PPKM, Tim Arkeolog Belum Bisa Datang Teliti Benda Purbakala di Kelurahan Jatibaru Timur

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Penemuan sejumlah perhiasan serupa benda purbakala saat warga Kelurahan Jatibaru Timur menggali kuburan, viral di media sosial. Pemerintah daerah melalui dinas terkait bahkan sudah melaporkan ke tim arkeolog Bali, dan diharapkan hadir untuk meneliti. (Baca. Gali Kuburan, Warga Jatibaru Timur Temukan Perhiasan Zaman Kerajaan)

Kendala PPKM, Tim Arkeolog Belum Bisa Datang Teliti Benda Purbakala di Kelurahan Jatibaru Timur - Kabar Harian Bima
Kasi Cagar Budaya dan Permuseuman Dinas Dikbud Kota Bima Siti Rohanah. Foto: Eric

Kepala Dinas Dikbud Kota Bima melalui Kasi Cagar Budaya dan Permuseuman Siti Rohanah menyampaikan, saat ini komunikasi dan koordinasi terus dilakukan untuk memastikan kehadiran tim dari balai tersebut. Hanya saja karena masih terkendala Pandemi Covid-19  dan status PPKM.

“Tim dari Bali sebenarnya tertarik untuk meneliti, tapi belum bisa datang karena status PPKM yang belum turun,” ujarnya, Kamis (30/9).

Ia menjelaskan, upaya untuk mendatangkan tim itu bukan hanya sekali ini saja. Pada bulan April lalu pihaknya juga pernah meminta untuk datang guna menyelidiki temuan warga lain menyerupai patung. Tapi PPKM menjadi alasan ketidakhadiran mereka.

Rohana mengaku, berdasarkan hasil komunikasi dengan sejumlah tokoh masyarakat dan ahli sejarah Bima, banyak menyebutkan bahwa di sekitar area penemuan itu wilayah Ncuhi Banggapupa, jadi dugaannya masih banyak bendar purbakala yang masih tersimpan.

“Untuk sementara kami sudah mengimbau warga untuk tidak melakukan penggalian, karena masih menunggu tim arkeolog datang,” tuturnya.

Rohana menambahkan, terkait keinginan warga Kelurahan Jatibaru Timur yang menemukan benda purbakala berupa emas tersebut menjual untu kebutuhan ekonomi, pihaknya berharap agar warga tidak melakukannya. Karena benda yang ditemukan tersebut merupakan warisan sejarah dan budaya yang memiliki nilai tinggi.

*Kahaba-04