Kota Bima, Kahaba.- Menanam pohon adalah sebuah keharusan dalam upaya melawan laju perubahan iklim akibat pemanasan global (global warming). “Pohon tidak bisa tumbuh dengan retorika dan adu argumen saja,” ucap Kepala Dinas Kehutanan Kota Bima, Ir. H. Zulkifli, MAP saat konferensi pers terkait rencana Pemerintah Kota melalui Dinas Kehutanan menggelar kegiatan menanam sejuta pohon yang dipusatkan di Convention Hall Paruga Nae pekan ini.
Zulkifli mengatakan, kendati sudah memasuki musim hujan, kondisi cuaca di Kota Bima dan sekitarnya tak ubahnya seperti musim panas bulan lalu. Gerah dan berkeringat tetap dirasakan kendati sudah memasuki musim hujan. Ini menjadi pertanda, bahwa semakin berkurangnya pepohonan yang bisa menyerap air dan mengakibatkan pemanasan global.
Untuk itu, sekarang bukan lagi berdebat dalam seminar atau forum, banyak bicara namun tidak bertindak. Yang perlu dilakukan sekarang hanya menanam, dan itu menjadi harga mati,” tegasnya.
Saat ditemui di meja kerjanya Selasa kemarin, ia mengaku, dengan pohonlah yang bisa menyerap karbondioksida yang dibutuhkan oleh kehidupan manusia. Jika tidak digalakkan gerakan menanam mulai dari sekarang, maka entah apa yang akan dirasakan kondisi dunia puluhan tahun mendatang.
Untuk menghindari potensi musibah pemanasan global, pihaknya pada kegiatan yang dimaksud menyiapkan sebanyak satu juta pohon berbagai jenis, seperti pohon trembesi, gamalina, asam, mahoni dan beringin untum ditanam di sejumlah areal di Kota Bima.
“Nanti akan dipusatkan di Convention Hall Paruga Nae, dan seterusnya ditanam di sekitar jalan raya, jalur hijau, tepi sungai, lapangan, pemakaman dan hutan,” sebutnya.
Untuk mensukseskan kegiatan menanam satu orang satu pohon tersebut, pihaknya akan mengajak seluruh lapisan masyarakat, lembaga, mahasiswa dan unsur-unsur lain. “Untuk melakukan ini kita ingin keterlibatan semua pihak,” katanya. [BK]