Kabupaten Bima,- Tiada hari tanpa menanam pohon, itu adalah moto Dinas Kehutanan (Dishut) Kabupaten Bima untuk melestarikan hutan. Sebagai bentuk kepedulian terhadap kelestarian hutan, rencananya dalam pekan ini Dinas Kehutanan Kabupaten Bima akan melakukan reboisasi atau penanaman hutan kembali.
Yakni, penanaman 1.000 pohon pada lahan kritis di Kecamatan Bolo dan sekitarnya. Hal itu sebagai bentuk tindak lanjut terhadap program Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (Gerhan). Kegiatan pelestarian hutan ini, ditandai penanaman bibit pohon jati dan sejumlah bibit lainya.
Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Bima, Ir Tamrin mengaku, tak ketinggalan melaksanakan program Gerhan. Selain itu, untuk memanfaakan musim hujan tiada hari tanpa menanam pohon berupa bibit pohon Jati dan sejumlah pohon lainya.
Hanya saja saat ini Dinas Kehuatan mengalami kekurangan stok bibit yang dibutuhkan untuk masyarakat. Sementara untuk persiapan penanaman 1000 pohon, pihaknya sudah mempersiapkan bibit dimasing –masing kecamatan.
“ tahun lalau, kami yang carikan masyarakat untuk menanam pohon. Namun keadaan itu justeru bertolak belakang dengan keadaan sekarang, justeru masyarakat yang meminta bibit. Sementara, sementara stok bibit kita makin berkurang. Hal itu menunjukan animo masyarakat untuk menanam pohon semakin meningkat,” ujarnya.
Untuk mewujudkan kegiatan penanaman seribu pohon, pihaknya langsung menyiapkan bibit pohon jati dan sejumlah bibit lainya. “Stop bicara, mari menanam seribu pohon,” tuturnya.
Tak Cuma itu, ia pun selalu mendukung kegiatan masyarakat yang melakukan penanaman pohon di lahan kritis. Dinas Kehutanan Kabupaten Bima siap membantu bibitnya. Karena, dengan program kehuatan tersebut justeru memberikan peluang bagi masyarakat. Secara tidak langsung ekonomi masyarakat bisa terangkat dengan menanam pohon.
“ Betapa tidak, kalau sudah ditanam lima hingga 10 tahun kedepan, bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, bahkan akan menghasilkan uang yang besar,” terangnya.
Namun diketahuinya, Kabupaten Bima masih banyak lahan yang kritis. Melalui program tersebut, dia mengharapkan agar semua pihak turut menjaga kelestarian hutan. Untuk mengatasi kering itu, lanjut Tamrin, seperti penebangan pohon secara liar, dialihkan kepada kegiatan penanaman hutan. Sehingga fungsi hutan bisa kembali seperti yang diharapkan bersama.
*YARIF