Kabupaten Bima, Kahaba.- Puluhan massa aksi yang tergabung dalam Gerakan Peduli Kemanusiaan, Senin (10/10) sekitar pukul 11.11 Wita ngamuk didepan Kantor DPRD Kabupaten Bima. Selain merusak pintu gerbang, massa aksi juga melempar kantor setempat.
Sekitar pukul 10.00 Wita massa aksi tiba didepan kantor DPRD dan meminta agar anggota dewan segera keluar menemui mereka. Karena anggota dewan terlambat hadir, massa aksi pun geram dan berusaha merusak pintu gerbang dan melempar kantor.
Anggota Sat Pol-PP bersama anggota Polres Bima Kota yang berjaga tidak bisa berbuat banyak. Mereka hanya bisa berdiri diam sembari menunggu kedatangan perwakilan dari anggota dewan yang menemui massa aksi.
Sekitar 20 menit setelah massa aksi mengamuk, perwakilan anggota dewan pun menemui massa aksi dan memberikan penjelasan atas desakan pendemo.
M. Natsir saat menemui massa aksi mengungkapkan, pihaknya tidak tinggal diam terkait masalah dugaan pertukaran bayi di RSUD Bima beberapa waktu lalu.
“Hari ini kami panggil pihak RSUD Bima dan seluruh jajaran. Termasuk dokter yang menangani persalinan tersebut agar klarifikasi masalah ini,” ungkapnya.
Pihaknya juga, meminta RSUD Bima agar melakukan tes DNA ulang terhadap setiap bayi yang lahir pada hari itu.
“Ini tidak bisa dibiarkan. Kami akan urus masalah ini hingga tuntas,” janjinya.
Usai mendengarkan penjelasan dari anggota dewan, puluhan massa aksi langsung membubarkan diri secara teratur.
*Noval