Kota Bima, Kahaba.- Adanya rencana penguburan jenazah salah satu terduga teroris Dimas Antasari alias Anas Wiryanto di Pekuburan Umum Penatoi Kecamatan Mpunda, mendapat tentangan dari sejumlah warga. Kamis (17/1/2013) pagi, tujuh orang warga penatoi mendatangi Mapolres Bima Kota untuk menyampaikan penolakannya.
Tujuh orang yang mengaku sebagai tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemuda Kelurahan Penatoi itu disambut oleh Kapolres Bima Kota. Bertempat di ruang tunggu kantor Mapolres Bima Kota, Mukhtar, SH selaku juru bicara mengatakan, terkait rencana pemakaman terduga teroris tersebut, pihak keluarga Anas memang sudah menyampaikan keinginannya kepada Lurah Penatoi. Namun dikatakannya, Lurah belum bisa memutuskan hal itu sebelum berkoordinasi dengan seluruh tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemuda setempat.
Menindaklanjuti itu, pihaknya pun menolak rencana pihak keluarga Anas. Mukhtar beralasan, almarhum terduga teroris itu bukanlah warga Kelurahan Penatoi. Kemudian, saudara dari Anas yang beserta istrinya berdomisili di Penatoi juga bukan warga asli setempat.
“Anas dulu tinggal di Kelurahan Penatoi hanya numpang, bukan warga asli Penatoi. Saat kasus teroris di Desa Sanolo dulu, Anas sudah tidak tinggal di Kelurahan Penatoi,” tegasnya.
Kemudian pertimbangan lain, lanjutnya, ahli waris Anas juga masih hidup dan menetap di Wera. Dan sebaiknya, Anas juga dikuburkan di kampung halamannya.
“Kami menolak dengan tegas rencana pemakaman itu. Jika saja nanti Anas dikuburkan di Kelurahan Penatoi, kami tidak ingin Kelurahan kami ini di cap sebagai Kelurahan teroris, dan kami tidak menjamin keamanannya,” katanya sambil menyerahkan surat penolakan tertulis kepada Kapolres Bima kota.
Sementara itu, usai mendengar penjelasan perwakilan warga, Kapolres Bima Kota AKBP. Kumbul KS, SIK, SH mengatakan keberatan dari warga itu akan ditindaklanjuti. Pihaknya pun akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Bima, Camat dan Lurah setempat untuk membahahs masalah tersebut. “Kami akan segera menggelar rapat dengan unsur terkait. Semoga saja ada solusi terbaik,” ujarnya. [BK]