Kabupaten Bima, Kahaba.- Tak adanya perhatian Pemerintah Daerah (Pemda) melalui Dinas pertanian terhadap harga Bawang Merah yang makin merosot, warga Desa Ngali Kecamatan Belo kembali menggelar aksi blokir jalan menggunakan Bawang Merah. (Baca. Warga Blokir Jalan dengan Bawang Merah)
Warga menilai, Dinas Pertanian tidak peduli terhadap petani bawang. Tuntutan mereka pekan lalu tak kunjung diperhatikan. “Masyarakat dan petani marah dengan kondisi seperti ini dan memblokir jalan menghubungkan Desa setempat dan Kecamatan Langgudu,” ujar Korlap aksi, Andika.
Kata dia, kali ini mereka meminta pertanggungjawaban kesepakatan Muspika Kecamatan Belo. Tiga hari akan ada pertemuan dengan Dinas dan Bupati Bima. Namun, tuntutan petani tidak diindahkan untuk membahas standar minimum harga bawang merah.
Selain itu, massa juga meminta kejelasan pembelian bawang merah di tiga Kecamatan dengan anggaran Rp 18 Miliar. “Pembelian itu hanya menghabiskan sekitar Rp 5 miliar, sisanya kemana,” tanyanya.
Andika juga mengancam tidak akan membuka blokir jalan, jika pemerintah tidak segera bersikap dan menetapkan standar harga minimum Bawang Merah. “Kami akan buka blokir jika harga Bawang Merah sudah ditetapkan sebesar Rp 1,5 juta/1 kg,” ancamnya,
Dua jam aksi pemblokiran, massa akhirnya membuka blokir karena UPT Pertanian setempat siap mempertemukan petani dengan Dinas tekhnis.
*Bin