Kabupaten Bima, Kahaba.- kapitasi adalah hak semua Pegawai Tidak Tetap (PTT) dan ASN yang bekerja di instansi kesehatan yang diamanatkan oleh negara. Namun beda cerita seperti yang dialami oleh salah seorang pegawai kontrak di Puskesmas Woha.
Even yang bekerja di Puskesmas Woha sebagai Satpam dan memiliki SK PTT mengatakan, hampir setiap bulan dirinya menerima kapitasi, namun tidak ada pemotongan seperti ini.
“Baru kali ini ada pemotongan kapitasi, selama ini hanya pemotongan seikhlas kita untuk para sukarela,” katanya, Jumat (18/6).
Sementara sekarang dia dan 2 orang teman sebagai Satpam tidak diberikan sama sekali untuk kapitasi bulan ini, lantaran alasan masalah kehadiran.
“Kalau masalah kehadiran memang iya kita tidak hadir, tapi tidak full satu bulan, ini kan mereka potong semua,” terangnya.
Even juga menambahkan, kalau benar alasan masalah kehadiran, lalu kenapa salah satu satpam yang jarang hadir juga seperti mereka diberikan sebagian kapitasi, tanpa dipotong semua seperti yang dialaminya.
Ia mengungkapkan, sebenarnya pemotongan kapitasi tidak saja dialami Satpam, tapi ada beberapa pegawai juga yang dipotong kapitasinya. Hanya saja mereka tidak berani mengungkapkan.
Di tempat terpisah, Kepala Puskesmas Woha Dewi Puspaningsih mengatakan, sesuai dengan Kapitasi Berbasis Kinerja (KBK) memang ada pemotongan. Jika dalam sebulan hanya 3 atau 4 kali masuk, jadi hanya sedikit saja jumlah yang didapat.
“Sudah dari dulu saya ingatkan, bagi yang berstatus tenaga kontrak (PTT) jangan sampai tidak masuk kerja. Kalau malas, bisa saja SK PTT nya dicabut,” tegasnya.
Kaitan dengan salah satu satpam yang menerima kapitasi tapi jarang masuk kantor itu, dibenarkannya, namun tidak mendapatkan hak sepenuhnya, karena jarang masuk.
“Dia mendapatkan sesuai dengan kehadiran,” ungkapnya.
Untuk masalah pemotongan Even dan temannya, Dewi menyuruh untuk konfirmasi di Bagian Tata Usaha (TU). Karena di bagian tersebut yang diberikan kepercayaan untuk mengabsen kehadiran pegawai, termaksud satpam.
Ia juga menegaskan, ketika dirinya masuk kantor, tidak pernah melihat satpam yang stand by di ruang jaga. Kalapun hadir, hanya duduk ngopi di kantin belakang Puskesmas.
“Saya menambah satu orang satpam, dan saya gaji dengan uang sendiri,” tukasnya.
*Kahaba-09