Kota Bima, Kahaba.- Pengadaan seragam madrasah di bawah naungan Kementrian Agama (Kemenag) se-NTB, rupanya tidak berkoordinasi secara kelembagaan. Pasalnya, Kantor Kemenag Kota Bima bahkan tidak diberitahu soal pengadaan tersebut. (Baca. Pengadaan Seragam Menuai Polemik, Madrasah Diduga Diintimidasi)
Kepala Kemenag Kota Bima H Ahmad Taufik mengungkapkan, dirinya sudah pernah memperingatkan terkait soal pengadaan seragam untuk madrasah. Namun sepekan kemudian, muncul pemberitaan mengenai ini.
“Mestinya koordinasi ke kita dulu secara kelembagaan, kami pasti tahu. Tapi ini dilakukan secara personal. Setelah ada berita baru kami tahu,” kata Ahmad Taufik saat ditemui di ruangannya, Senin (23/5).
Karena telah ramai pada pemberitaan sambungnya, berdasarkan informasi dari Kasubbag TU Kemenag Kota Bima yang telah memanggil kepala Madrasah, soal pengadaan seragam selama ini madrasah yang pengadaan sendiri melalui pihak ketiga.
“Tapi tahun ini rupanya ada ada tawaran dari Kanwil, kami juga tidak tahu itu dari Istri Kanwil,” ujarnya.
Namun sesuai pengakuan Kasubbag TU terang Ahmad Taufik, tidak semua madrasah yang menerima pengadaan seragam tersebut karena madrasah juga bisa tidak menerima, karena punya DIPA masing-masing.
“MTsN 3 tolak, MTsN 1 antara menerima dan tidak,” sebutnya.
Ia menambahkan, pengadaan seperti ini mestinya dilakukan secara transparan. Jika tidak transparan, bakal seperti ini. Pasalnya, persoalan pengadaan seragam ini juga sudah sampai pusat.
“Iya, masalah ini sudah ramai, saya juga ditanya-tanya orang pusat,” pungkasnya.
*Kahaba-01