Kabupaten Bima, Kahaba.- Sejumlah masyarakat Bima dibuat resah dengan kedatangan warga Bima dari Jakarta beberapa waktu lalu. Pasalnya, saat dites suhu badan di terminal Mandalika Kota Mataram,mencapai 38 derajat celsius.
Anggota Gugus Tugas Covid-19 Bagian Data dan Informasi Kabupaten Bima Suryadin menceritakan, saat bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) PO Rasa Sayang yang mengangkut 38 orang tiba di Terminal Mandalika Mataram, sekitar pukul 14.00 Wita. Kemudian petugas melakuan pemeriksaan suhu tubuh dan penyemprotan disinfektan.
“Dari 38 orang penumpang, terdapat 25 orang dengan suhu tubuh di atas rata-rata, dengan kisaran 38,5 – 39,7 derajat celcius. Sehingga dilakukan pemisahan antara penumpang yang bersuhu tubuh normal, dengan yang bersuhu tinggi,” ujarnya, Rabu (1/4).
Untuk mengantisipasi kemungkinan munculnya masalah kata Suryadin, petugas saat itu melakukan koordinasi via seluler dengan Kepala Balai Transportasi, agar memberikan tindakan mengingat jumlah penumpang bersuhu tinggi sangat banyak.
“Selain itu, petugas juga berkoordinasi dengan jajaran Dinas Kesehatan Kota Mataram,” katanya.
Setelah para penumpang dengan suhu tubuh tinggi diberikan waktu istirahat yang cukup, para penumpang kemudian dilakukan pengecekan kembali dengan alat thermometer digital secara berulang kali.
“Setelah dipastikan suhu tubuh mereka kembali di angka rata-rata 36 – 37 ‘C, maka diperintahkan untuk beristirahat makan dan kembali melanjutkan perjalanan,” ungkapnya.
Dia membeberkan, berdasarkan hasil investigasi di lapangan, suhu tubuh yang tinggi disebabkan karena sistem AC bus mengalami trouble dari Lembar hingga Mandalika. Selain itu, tidak ada jarak antar kursi yang cukup karena ada penambahan bangku cadangan.
Kemudian ditambah beberapa penumpang tersebut duduk di barisan bangku belakang, yang dekat dengan posisi mesin bus. Sehingga waktu itu petugas PPNS-LLAJ Terminal Mandalika memberikan teguran keras kepada awak dan pengurus bus, agar memeriksa kembali sistem pendingin udara dan tidak boleh menambah lagi bangku cadangan di dalam bus.
Setelah bus tiba di Bima kata dia, tim Gugus Tugas COVID Kabupaten Bima, tim Gugus Dinas Kesehatan Kabupaten Bima beserta jajaran kembali melakukan pemeriksaan suhu tubuh penumpang sekitar pukul 04.30 Wita. Hasilnya, suhu tubuh mereka di bawah 37 derajat celcius.
Suryadin menambahkan, berkaca dari kejadian tersebut, perlu menjadi catatan bagi semua pihak bahwa untuk tetap waspada namun tidak boleh panik. Sebab seandainya suhu tubuh di atas rata-rata penumpang ini dilakukan pengukuran saat tidak terjadi wabah COVID-19, tentu suasananya berbeda, tidak ada kepanikan, tidak ada tanda tanya, tidak ada was was.
“Namun kami mengerti akan situasi dan memaklumi kejadian ini, sehingga mengimbu kepada masyarakat untuk tetap percaya pada pemerintah dalam penanganan Covid-19,” harapnya.
*Kahaba-04