Kota Bima, Kahaba.- Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Mbojo Matenggo bersama BPBD Kota Bima meluncurkan Peraturan Wali Kota (Perwali) Nomor 35 Tahun 2024 tentang Pemanfaatan Air Hujan sekaligus melantik Pengurus FPRB Mbojo Matenggo periode 2024-2029.
Kegiatan ini berlangsung di Aula Kantor Arsip dan Perpustakaan Kota Bima, Selasa 31 Desember 2024 juga dihadiri Pj Wali Kota Bima H Mukhtar, jajaran Muspida, sejumlah kepala OPD, dan tamu undangan lainnya.
Ketua Panitia yang juga Ketua Harian FPRB Kota Bima Anwar Arman menyampaikan, forum ini telah berdiri sejak 2013 dengan tujuan untuk mengurangi risiko bencana, terutama banjir, yang sering melanda Kota Bima.
“FPRB bersama relawan kebencanaan lainnya terus bekerja keras melakukan mitigasi dan sosialisasi kebencanaan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Dengan begitu, risiko bencana bisa diminimalkan, dan masyarakat lebih siap menghadapi potensi bencana,” ungkap Anwar.
Ia menjelaskan, peluncuran Perwali Nomor 35 Tahun 2024 tentang Pemanfaatan Air Hujan ini juga bertujuan untuk mendorong pengelolaan air hujan sebagai upaya mitigasi bencana, sekaligus mengatasi persoalan kekurangan air bersih di Kota Bima.
Di tempat yang sama, Ketua FPRB Mbojo Matenggo Kota Bima Syamsurih menyampaikan apresiasi kepada Pj Wali Kota Bima atas diterbitkannya Perwali ini.
Menurutnya, Perwali tersebut merupakan langkah strategis untuk mendukung program mitigasi bencana dan mendorong partisipasi masyarakat.
“FPRB akan terus menjadi garda terdepan dalam membantu pemerintah menyelesaikan persoalan mitigasi bencana. Dengan kolaborasi yang baik, risiko bencana di Kota Bima dapat ditekan secara signifikan,” ujar Syamsurih.
Dirinya juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan relawan kebencanaan untuk menciptakan Kota Bima yang tangguh terhadap bencana.
“Peraturan ini adalah bentuk komitmen untuk mengelola risiko bencana dan memastikan keberlanjutan kehidupan masyarakat di Kota Bima. Mari bersama-sama menjaga Kota Bima tetap aman dan nyaman,” ajaknya.
Acara juga dilanjutkan dengan penandatanganan lembar komitmen pemanfaatan air hujan sebagai simbol dukungan dari seluruh elemen masyarakat dan pemerintah.
*Kahaba-01