Mataram, Kahaba.- Lomba Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Tingkat Nasional Ke-XXVI di Islamic Center Kota Mataram Provinsi NTB resmi dibuka Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Sabtu (30/7) malam. Pembukaan kegiatan tahunan tersebut meriah dan sukses.
Menteri Agama RI H. Lukman Hakim Saefudin dalam sambutannya menyampaikan, MTQ merupakan agenda rutin tiap tahun diadakan dari tingkat daerah, Provinsi hingga tingkat Nasional. Bila dilihat dari sejarah, dari tahun ketahun MTQ mengalami banyak perubahan, sesuai usulan berbagai ulama untuk melombakan lantunan ayat suci Al Quran.
“Hasilnya pelaksanaan MTQ tingkat Nasional pertama kali diselenggarakan tahun 1950 di Kota Makassar. Ini menjadi awal dari semangat syar Islam, dan secara resmi menjadi agenda tahunan sampai saat ini,” ujarnya.
Saat MTQ pertama, kata dia, hanya melombakan kategori suara lantunan. Tapi dalam perjalanannya, mengalami perkembangan dan perubahan menjadi berbagai macam kategori.
“MTQ bukan saja hanya sebuah lomba seremonial saja, tapi merupakan sikap dasar kita ummat Islam untuk terus belajar memahami dan mengamalkan Al Quran,” tuturnya.
Menurut Lukman, MTQ ke-XXVI patut dibanggakan, karena baru pertama kali menggunakan tekhnologi sebagai media penunjang penyelenggaraan, yaitu melalui sistem online. Kemudian dibantu melalui tatakelola yang baik, sehingga proses pelayanan administrasi serta verifikasi peserta melalui pendaftaran secara on line dapat berjalan maksimal.
Pemerintah Indonesia juga turut berterimakasih kepada pihak penyelenggara selaku tuan rumah yaitu Gubernur NTB dan Walikota Mataram yang menyiapkan segala sarana dan prasarana perlombaan yang begitu luar biasa.
Sementara itu Presiden Republik Indonesia H. Joko Widodo dalam sambutannya mengungkapkan, pelaksanaan MTQ merupakan sebuah budaya yang mewarnai kehidupan umat Islam, untuk terus menyiarkan ajaran agama yang rahmatan lil alamin.
“MTQ tingkat Nasional bertujuan untuk membumikan Al Quran dalam setiap nafas kehidupan. Tujuan utama bukanlah meraih prestasi, tapi yang terpenting syar agama dalam kehidupan, juga sebagai pedoman hidup,” tandasnya.
Disisi lain, Presiden juga menyampaikan saat ini banyak polemik yang telah terjadi seiring semakin berkembangnya zaman dan tekhnologi. Seperti sudah banyak yang dilihat melalui media, ada umpatan bila terjadi ketidakcocokan dalam setiap dinamika Pemerintahan.
“Banyak Pemilu saat ini, seperti Pilkada maupun Pemilihan Anggota DPR. Ada saja pihak yang merasa tidak puas, bila apa yang dicapai tidak terwujud. Untuk itu melalui momen MTQ ini mari kita kembali ke fitrah, dengan menanamkan nilai Al Quran dalam diri kita semua,” sarannya.
Melalui Momen MTQ ini, sudah saatnya Indonesia harus menjadi yang terdepan dalam memberikan sumber ajaran Agama Islam dan budaya. Terbukti saat ini sudah ada Perpres, yang berisi di Indonesia akan dibangun Univiersitas Islam Nasional pertama.
“Lahirnya universitas ini, dapat menjadikan Indonesia sebagai benteng yang mengajarkan nilai Islam. Kemudian Islam yang toleran, dapat menjadi sumber kajian dalam sejarah Islam. Untuk itu mari kita jaga optimisme dalam tantangan dunia global saat ini,” pintanya.
Diakhir sambutannya, Jokowi berharap agar semua pihak dapat mensukseskan penyelenggaan MTQ. Dukungan semua pihak, seperti alim ulama, tokoh agama, tokoh masyarakat serta jajaran pemerintah NTB selaku tuan rumah penyelenggara, sangat dibutuhkan.
Acarapun dibuka secara resmi melalui pemukulan alat musik tradisional Lombok Gendang Belek oleh Presiden RI disertai Menteri Agama dan Gubernur NTB.
*Eric