Kota Bima, Kahaba.- Lurah Pane A. Faruk mengaku heran dengan hadirnya proyek galian parit di Kelurahannya. Karena hingga akhir pekerjaan tidak ada koordinasi dan komunikasi dengan Kelurahan. (Baca. Penggalian Parit di Pane, Proyek Siluman)
“Giliran ada masalah dengan warga, baru melibatkan kami dari Kelurahan. Sementara mulai awal pekerjaan seperti ini kami tidak diberitahukan, apalagi surat pemberitahuan,” ujarnya dengan nada geram.
Menurut Faruk, Kelurahan manapun bila ada proyek masuk, wajib diberitahu dan dikoordinasi. Agar mempermudah komunikasi dengan masyarakat, sehingga kedepan tidak akan ada gejolak.
“Bila ada protes dan keluhan, tentunya kami ikut bertanggungjawab menghadapi masyarakat,” kesalnya.
Dia menduga, ada ketakutan pihak kontraktor sehingga bila ada proyek yang masuk di setiap Kelurahan akan ada pungutan. Padahal Kelurahan Pane tidak akan pernah menerimanya.
“Kami tetap menerima proyek dalam bentuk apapun, apalagi menyangkut kebutuhan masyarakat,” tambahnya.
*Eric